Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan Senin (10/5) waktu Indonesia. Kenaikan dipicu serangan siber terhadap perusahaan jaringan pipa di Amerika Serikat (AS), Colonial Pipeline. Serangan ini memicu penutupan jaringan pipa bahan bakar minyak (BBM) di AS.

Mengutip Reuters, harga minyak jenis Brent naik US$ 76 sen atau 1,1% ke US$ 69,04 per barel setelah seminggu sebelumnya naik hingga 1,5%. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 70 sen atau 1,1% ke level US$ 65,60 per barel melanjutkan kenaikan lebih dari 2% pekan lalu.

Gedung Putih pun langsung bekerja sama dengan Colonial Pipeline untuk proses pemulihan sistem pulih dari serangan siber yang berjenis ransomware ini. ,Akibat serangan ini operator pipa bahan bakar terbesar AS itu menutup jaringan yang memasok bahan bakar di negara bagian timur yang padat penduduk.

Jaringan Colonial merupakan jaringan pipa sepanjang 5.500 mil atau 8.851,4 km yang terbentang antara Houston, Texas, dan Linden, New Jersey, yang mengangkut lebih 2,5 juta barel bahan bakar setiap harinya.

Itu adalah sekitar 45% dari konsumsi bahan bakar di Pantai Timur AS yang padat penduduk. Hingga kini belum diketahui siapa pelaku serangan tersebut. Namun para ahli menduga pelakunya kemungkinan adalah kelompok penjahat dunia maya profesional.

Sistem 5.500 mil berjalan antara Houston, Texas, dan Linden, New Jersey, dan mengangkut lebih dari 2,5 juta barel bahan bakar setiap hari. Itu adalah sekitar 45% dari semua bahan bakar yang dikonsumsi di Pantai Timur AS yang padat penduduk

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan