Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan kembali menyisir data penerima subsidi listrik pelanggan golongan 450 VA. Pasalnya daftar pelanggan kurang mampu yang menerima subsidi listrik selama ini belum akurat.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan kondisi ini terjadi lantaran tidak sepadannya data mengenai kelompok masyarakat yang kurang mampu. Terutama antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial dengan data pelanggan milik PLN.
"Tidak seluruh pelanggan 450 VA tercantum dalam DTKS, artinya ada yang di luar DTKS tidak layak lagi disubsidi. Ini yang jadi opsi kalau pemilihan ini dilakukan, maka kita bisa hitung penghematannya," kata Rida dalam Konferensi pers secara virtual, Jumat (4/6).
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemadanan antara data yang dimiliki PLN dengan DTKS Kemensos. Adapun opsi penyisiran untuk pelanggan 450 VA ini masih dalam proses diskusi bersama Komisi VII DPR. Sehingga kebijakan ini belum diputuskan.
Namun Rida mengaku pemerintah telah menyiapkan data pelanggan 450 VA yang berhak menerima subsidi listrik. "Semua hal ini yang paling menjadi penentu adalah akurasi atau validitas data DTKS. Suka atau tidak suka, DTKS jadi acuannya," ujar Rida.
Di samping itu, dia juga memastikan jika pemerintah tidak ada niatan untuk menurunkan anggaran subsidi listrik. Hanya verifikasi data ini diperlukan agar penerima subsidi listrik lebih tepat sasaran.
Adapun proses pemadanan data dari PLN dan DTKS terkait penerima subsidi ini akan dimulai pada akhir Juni. "Jadi ini masih berproses dan ini belum diputuskan, tapi kamis sudah siapkan skenarionya," kata Rida.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan DTKS memuat 40% penduduk dengan pendapatan terendah.
Dari data yang selalu diperbaharui enam bulan sekali itu, diketahui ternyata ada pelanggan 450 VA yang seharusnya tidak masuk dalam kelompok masyarakat ekonomi terendah.
"Contohnya kos-kosan, biar dapat subsidi ini dipasangin 450 VA. Ini contohnya banyak. Ini lah yang kita berencana untuk keluarkan dari golongan bersubsidi. Jadi lagi-lagi semangatnya adalah kita ingin subsidinya tepat sasaran," kata dia.