Sehari Setelah Alih Kelola, Pertamina Bor Sumur Perdana di Blok Rokan

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Ilustrasi rig pengeboran minyak.
12/8/2021, 17.28 WIB

SKK Migas menyampaikan bahwa sehari setelah alih kelola Blok Rokan rampung, Pertamina Hulu Rokan berhasil meneruskan kegiatan pengeboran yang telah disiapkan pada saat transisi. Sumur Bangko P03reg 5 menjadi sumur pertama yang dibor PHR di blok migas tersebut.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengapresiasi komitmen PHR pasca alih kelola Blok Rokan. Sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat direalisasikan tepat waktu, yaitu pada Selasa (10/8).

"Semoga semua rencana yang sudah disusun dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga usaha-usaha yang dilakukan PHR dalam menjaga tingkat produksi Blok Rokan dapat dicapai sesuai target," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8).

Menurut Julius, PHR mengebor sumur Bangko P03reg 5 menggunakan Rig BN-18 berkapasitas 550 Horse Power (HP), dengan target kedalaman trajectory lubang sedalam 2.150 kaki (655 meter). Sumur ini ditargetkan memproduksi minyak dengan desain tiga rangkaian casing yakni 13-3/8 inci, 9-5/8 inci, dan 7 inci.

"Pengerjaannya sendiri kami estimasi berjalan 10 hari sampai ke fase komplesi sumur,” kata Julius. Sebagai informasi, komplesi sumur adalah persiapan atau penyempurnaan sumur untuk diproduksikan.

Sesuai hasil revisi Work, Program, and Budget (WP&B) 2021, PHR akan mengebor 141 sumur tahun ini. Jumlah tersebut lebih banyak dari rencana awal PHR yakni 84 sumur pada 2021. Pasalnya, PHR juga berkomitmen menggarap program-program Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang tidak terealisasi karena kendala di lapangan jelang akhir alih kelola.

Untuk mengawal pencapaian target tersebut, PHR akan menambah dua buah rig pengeboran. Sehingga seluruh rig yang akan digunakan pada tahun 2021 yakni sebanyak 18 buah rig.

“Pada saat alih kelola, PHR berkomitmen mengebor 161 sumur pada tahun 2021. Semoga semua komitmen dapat dilaksanakan, minimal sama dengan komitmen yang telah disampaikan dalam WP&B,” kata Julius.

Untuk merealisasikan target tersebut, SKK Migas bersama PHR telah melakukan beberapa upaya seperti mengawal persetujuan AMDAL untuk Lapangan Bekasap, mempercepat proses pengadaan rig dan jasa pengeboran berkelanjutan dari CPI ke PHR, dan proses transfer material pengeboran dengan sistem mirroring contract.

Saat ini, SKK Migas dan PHR juga mulai mendetailkan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2022, antara lain melakukan kegiatan pengeboran sebanyak 500 sumur. Ia pun berharap upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh SKK Migas bersama PHR mendapatkan dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

"Ini sangat penting karena kami berharap, Blok Rokan tetap menjadi salah satu blok terbesar di Indonesia yang menjadi andalan dalam memenuhi target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030,” kata Julius.

Reporter: Verda Nano Setiawan