Anak usaha PT Energi Mega Persada, EMP Bentu Limited mengumumkan adanya temuan potensi cadangan minyak sebesar 101,5 juta barel pada struktur timah, Blok Bentu. Hal tersebut diketahui dari hasil survei seismic 3D seluas 551 kilometer persegi.
General Manager EMP Bentu Tri Firmanto mengatakan untuk membuktikan temuan tersebut, saat ini pihaknya tengah menyiapkan rencana lanjutan, salah satunya dengan pengeboran satu sumur eksplorasi pada tahun ini.
"Jadi dari hasil 3D itu kami baru mempersiapkan untuk pengeboran sumur eksplorasi yang diharapkan dalam waktu dekat untuk pembuktian. Jadi dari hasil survei 3d itu terlihat adanya potensi sekitar 100 juta barel minyak di wilayah WK Bentu," kata Tri saat ditemui di EMP Bentu Limited, Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Senin (3/1).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berharap EMP Bentu dapat segera menindaklanjuti adanya temuan potensi minyak tersebut. Mengingat, kebutuhan minyak dalam beberapa tahun mendatang akan terus meningkat sekalipun di tengah tren transisi ke energi bersih.
Berdasarkan data BP cadangan minyak terbukti Indonesia menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Pada 1980, cadangan minyak Indonesia mencapai 11,6 miliar barel namun pada 2017 tinggal 3,17 miliar barel. Angka tersebut di bawah Malaysia (3,6 miliar barel) maupun Vietnam (4,4 miliar barel). Simak databoks berikut:
Selain itu, Dwi juga turut berkomentar mengenai sejumlah perusahaan minyak internasional (IOC) yang akhir-akhir mulai hengkang dari Indonesia. Salah satunya yakni ConocoPhillips yang telah akan melepas seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) dari Phillips International Investment Inc.
Menurut dia, hal tersebut seharusnya menjadi kesempatan bagi pemain migas dalam negeri untuk unjuk gigi. Sehingga ia berharap hengkangnya pemain migas IOC dapat menumbuhkan pemain baru dalam negeri untuk turut berkontribusi.
"Dulu CPI ngeluh sekarang jadi Indonesia kenapa mengeluh orang lain pergi. Itu yang kita harapkan untuk EMP. Karena EMP salah satu besar. Kita dorong," katanya.
Untuk diketahui, EMP menargetkan produksi siap jual (lifting) gas Blok Bentu pada 2022 sebesar 96,5 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Adapun sepanjang 2021, Blok Bentu mencatatkan produksi lifting sebesar 82 mmscfd. Artinya produksi tahun ini naik 17,6% jika target tersebut berhasil tercapai.
Rata-rata produksi harian Blok Bentu sendiri pada 2021 yakni sebesar 81,4 mmscfd. Jumlah ini setara dengan 14.535 barel minyak per hari (bopd) dari total 16 sumur yang saat ini berproduksi.