PLN Harus Beli Batu Bara dengan Harga Pasar, Bagaimana Efeknya?

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Kebijakan pembelian batu bara dengan harga pasar oleh PLN merupakan salah satu solusi Luhut untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan batu bara di pembangkit-pembangkit milik PLN yang kerap terjadi.
Editor: Agustiyanti
11/1/2022, 11.55 WIB

"Kalau harga di lepas ke pasar saat volatilitasnya masih tinggi, beban keuangan yang mungkin muncul terhadap PLN apakah bisa ditutup dengan iuran? Kalau tidak bisa, apakah selisih harganya akan ditutupi oleh misalnya subsidi atau penugasan dari anggaran APBN?" katanya.

Kebijakan ini, menurut dia, berpotensi menciptakan beban batu di masa depan terhadap kelanjutan bisnis PLN dan APBN. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah mengevaluasi secara matang rencana penerapan pembelian batu bara dengan harga pasar untuk sektor kelistrikan.

"Yang paling penting adalah PLN dapat mendapatkan kepastian pasokan. Kekurangan PLN terhadap kebijakan DMO saat ini tidak memiliki kontrak jangka panjang dengan perusahaan batu bara," ujarnya.

Senada, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan mekanisme pembelian batu bara dengan harga pasar berpotensi memberatkan keuangan PLN.  PLN kemungkinan harus mengeluarkan dana terlebih dulu sebelum nantinya akan dikompensasi oleh BLU tersebut.

"Ada cost of money yang harus ditanggung PLN. Beban ini apakah ada dikompensasi juga oleh BLU, atau hanya selisihnya saja. Ini jelas akan menambah beban keuangan bagi PLN," ujarnya.

Namun jika pembelian batu bara PLN nantinya akan mengikuti harga pasar, menurut dia, pemasok otomatis akan berbondong-berbondong menjual batu bara mereka ke PLN. Dengan demikian, pasokan untuk PLN diperkirakan tidak akan mengalami gangguan.

Ia pun masih menunggu secara jelas aturan teknisnya terkait dengan pergantian skema pembelian batu bara oleh PLN ini, terutama terkait mekanisme BLU. "Mekanisme iurannya seperti apa, berapa besar iuran yang dibayarkan, skema pembagian ke PLN nanti bagaimana dan hal teknis yang lain terkait dengan BLU ini," kata Mamit.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan