Krisis Rusia-Ukraina Memanas, ESDM Jamin Impor Minyak RI Tak Terganggu

ANTARA FOTO/Press Service of the Ukrainian Air Assault Forces/Handout via REUTERS/WSJ/cfo
Anggota Pasukan Serangan Udara Ukraina berpartisipasi dalam latihan taktis di lapanga latihan di sebuah lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, dalam foto yang disiarkan Jumat (18/2/2022).
Editor: Maesaroh
21/2/2022, 12.29 WIB

Kementerian ESDM memastikan ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina tak akan berdampak langsung pada pasokan minyak mentah impor untuk Indonesia. Pasalnya, selama ini pemasok utama minyak mentah RI berasal dari Timur Tengah yakni Arab Saudi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan ekspor minyak mentah Rusia mayoritas untuk tujuan pasar Eropa.

Meski demikian, pemerintah masih akan tetap mencermati perkembangan atas memanasnya hubungan antar kedua negara tersebut.

"Kalau Rusia tidak langsung berdampak karena tidak berhubungan dengan kita, crude maupun produknya. Ini bisa berdampak kalau sampai ke timur tengah. Ini yang perlu dicermati," kata Tutuka dalam Energy Corner, Senin (21/2).

 Tutuka juga menyebut bahwa ketahanan stok nasional untuk seluruh produk bahan bakar minyak rata-rata mendekati target 21 hari sehingga dipastikan dalam kondisi aman.

Di samping itu, Pertamina juga memiliki fleksibilitas dalam mengimpor minyak mentah maupun BBM dari banyak negara. 

Kondisi tersebut untuk mengantisipasi kondisi perkembangan dunia yang terjadi saat ini dapat lebih baik lagi.

"Kemudian kita membuat mitigasi secara intensif jika ada peningkatan kebutuhan. Kita pernah belajar dari peningkatan yang signifikan setelah Covid kemarin," kata Tutuka.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan