Anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk, EMP Korinci Baru Limited, pada Jumat (18/2) memulai kembali produksi gas dari Blok Korinci Baru di Provinsi Riau setelah sembilan tahun lamanya tidak berproduksi.
Direktur Utama dan CEO EMP, Syailendra S. Bakrie menyebutkan Blok ini mengalirkan rata-rata 2,5 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Gas yang dihasilkan dari blok ini akan dijual kepada PLN Riau, dengan harga US$ 4 per mmBtu.
“Kami telah berhasil melakukan reaktivasi atas beberapa sumur gas di Lapangan Baru dan West Baru. Sumur-sumur tersebut sempat tidak berproduksi sejak sembilan tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2).
Sementara itu Direktur dan CFO EMP, Edoardus Ardianto menambahkan bahwa tambahan produksi gas dari KKS blok Korinci Baru akan berdampak positif terhadap keseluruhan produksi, penjualan, dan laba bersih perusahaan. “Kami berharap hal ini dapat menambah nilai bagi para pemegang saham kami di masa depan,” ujarnya.
Energi Mega Persada merupakan perusahaan milik Grup Bakri yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak mentah dan gas bumi di Indonesia, termasuk pertambangan dan perdagangan.
Dalam hal ini, perusahaan memiliki hak untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan memproduksi migas di area seuas lebih dari 22.000 Km persegi yang terletak di berbagai daerah di Indonesia dan di Mozambik, Afrika.
Selain Blok Korinci Baru, EMP juga memiliki hak partisipasi (participating interest/PI) pada tujuh wilayah kerja lainnya yaitu, Bentu, Malacca Strait, Tonga, dan Gebang di Sumatera. Selain itu, Kangean di Jawa Timur, Sangatta II di Kalimantan Timur, dan Buzi di Mozambik.
EMP juga baru saja mengakuisisi 100% saham PT Energi Maju Abadi yang merupakan pemilik hak PI Blok Sengkang sebesar 49%. EMP optimistis blok ini masih memiliki prospek yang bagus. Sehingga rencana pengembangan yang akan direalisasikan dapat menambah jumlah cadangan dan volume produksi gas di masa mendatang.
Perusahaan migas grup Bakrie ini menyebut Blok Sengkang memiliki sekitar 420 miliar kaki kubik gas dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur. Blok tersebut saat ini juga memproduksi gas kurang lebih 40 MMSCFD.
Gas yang diproduksikan Blok Sengkang dijual ke beberapa proyek pembangkit listrik di wilayah Sulawesi Selatan. Untuk diketahui, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd resmi mendapatkan perpanjangan kontrak Blok Sengkang pada tahun 2018 dengan penandatanganan kontrak gross split.
Adapun 51% PI di Blok Sengkang saat ini dimiliki oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Namun mengacu pada kesepakatan antara Energi Maju Abadi dan Energy Equity, struktur PI di Blok Sengkang nantinya akan disesuaikan menjadi 50/50.