Rekind Kesulitan Dana, SKK Migas Jaga Target Operasi Proyek JTB

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja beraktivitas di area Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) usai prosesi Tajak Sumur di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).
1/3/2022, 13.20 WIB

SKK Migas memastikan proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) diusahakan dapat beroperasi pada tahun ini. Hal tersebut setelah berhembus kabar PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku kontraktor pelaksana proyek mengalami kesulitan pendanaan.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno tak menampik bahwa Rekind tengah mengalami kesulitan keuangan, sehingga berdampak pada penyelesaian proyek JTB. Namun pihaknya memastikan agar proyek dapat selesai pada 2022 ini.

"Tetap kami usahakan untuk bisa segera online di tahun 2022 ini, mid this year (pertengahan tahun ini)," kata dia kepada Katadata.co.id, beberapa hari lalu.

Menurut Julius, tahapan proyek JTB sendiri saat ini telah memasuki fase terakhir yakni Commissioning dan System Completion. Adapun progres pelaksaaan proyek secara keseluruhan telah mencapai 96-97%. "Beberapa bulan langsung bisa segera start up, onstream," katanya.

Sementara, SVP Corporate Secretary & Legal Rekind Edy Sutrisman saat dikonfirmasi perihal tersebut belum memberikan respon. Pesan WhatsApp yang dikirimkan Katadata.co.id hanya bercentang biru.

Sebelumnya, General Manager Zona 12 PEPC JTB, Charles L Tobing mengatakan perkembangan proyek JTB telah mencapai lebih dari 90%. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus berupaya untuk mencapai target proyek sesuai dengan rencana.

"PEPC senantiasa menyampaikan informasi secara berkala terkait perkembangan proyek JTB, serta mengutamakan komunikasi yang baik antara PEPC, mitra kerja, dan seluruh pihak yang terlibat sebagai salah satu penentu keberhasilan proyek JTB," katanya.

Menurut dia perusahaan juga telah melaksanakan kewajiban dan pembayaran kepada PT Rekind selaku kontraktor proyek JTB sejak beberapa waktu lalu. Adapun proses pembayaran invoice tagihan dilakukan melalui sistem pembayaran yang diverifikasi sesuai proses bisnis yang berlaku di perusahaan.

Hal ini dilakukan guna memenuhi kriteria kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai informasi, proyek Jambaran Tiung-Biru alias JTB memiliki kapasitas produksi gas 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan cadangan 2,5 triliun kaki kubik (TCF). Pasokan gas dari proyek ini akan menggunakan pipa gas Gresik-Semarang.

Produksi dari JTB dapat mengatasi defisit pasokan gas 19 sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa di antaranya bergerak di bidang tekstil, ban, baja, keramik, serta makanan dan minuman.

Reporter: Verda Nano Setiawan