“Transisi energi biaya investasi gak kecil kan. Jadi sambil jalan saja. Toh kalau nanti PLN oversuplay listrik, kemudian permintaan batu baranya mengalami penurunan, para pengusaha batu bara bisa mengalihkan sebagian DMO mereka untuk diekspor,” sambungnya.
Sementara itu, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, memastikan pasokan energi primer termasuk batu bara dalam kondisi aman. Ia mengatakan PLN telah melakukan pembelian batu bara langsung dari pemilik tambang dengan kontrak jangka panjang. perseroan juga telah menerapkan mekanisme sistem monitoring berbasis digital dan terintegrasi dengan sistem database di Kementerian ESDM.
“Kebijakan pemerintah dan dukungan DPR dengan tetap mematok harga DMO batu bara USD 70 per metrik ton juga sangat membantu PLN untuk mengamankan pasokan batu bara di tengah lonjakan harga,” kata Agung melalui pesan singkat pada Rabu (30/3), malam.