Hongaria Cekal Rencana Uni Eropa Mengembargo Minyak Rusia

ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/foc/sad.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menghadiri pertemuan puncak virtual yang diadakan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Brussels, Belgia, Jumat (25/2/2022).
17/5/2022, 15.34 WIB

Langkah Uni Eropa (UE) untuk melarang impor minyak mentah dan produk sulingan minyak Rusia gagal terealisasi. Pasalnya pemerintah Hongaria ogah mencabut hak vetonya atas impor minyak Rusia.

Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah lebih dulu melakukan embargo minyak Rusia ke wilayahnya. Kepala Kebijakan Luar Negeri Komisi Eropa, Josep Borrell, mengatakan para menteri gagal mencapai kesepakatan di pertemuan antar negara anggota UE yang dilangsungkan pada Senin (16/5) kemarin.

Adapun kesepakatan embargo tersebut tidak bisa dilaksanakan apabila masih ada satu dari 27 negara Eropa yang tak mau menyetujui aturan tersebut. "Sayangnya, tidak mungkin mencapai kesepakatan (embargo minyak Rusia) hari ini," kata Borrell sebagaimana dikutip dari Reuters pada Selasa (17/5).

Komisi Eropa merasa larangan impor minyak mentah Rusia akan menjadi sanksi paling keras dalam menanggapi konflik antara Moskow dengan Kyiv. Embargo minyak Rusia diharapkan bisa memangkas aliran dana perang Moskow yang diperoleh dari hasil penjualan minyak.

Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto mengatakan Budapest membutuhkan ratusan juta euro untuk mengurangi ketergantungan minyak mentah dari Rusia. Hongaria membutuhkan dana tersebut untuk melakukan modernisasi total struktur energi, membiayai investasi, hingga kompensasi untuk ekonominya.

Szijjarto menilai pengesahan sanksi ini akan merusak ketahanan energi Hongaria. Menurutnya, Komisi Eropa tidak menawarkan solusi untuk masalah ini, Hongaria, jelas tidak dapat mendukung paket sanksi ini karena ini seperti bom atom yang dijatuhkan pada ekonomi Hongaria.

"Komisi Eropa harus menawarkan solusi untuk membiayai investasi dan mengkompensasi kenaikan harga yang memerlukan modernisasi total struktur energi Hongaria sebesar 15-18 miliar euro," kata Peter di Facebook.

Selain Hongaria, penolakan rencana embargo minyak Rusia juga datang dari Slovakia dan Republik Ceko. Mereka menolak sanksi tersebut karena khawatir akan berdampak terhadap perekonomian mereka.

Guna membahas rencana embargo minyak Rusia, Uni Eropa akan kembali mengadakan pertemuan pada tanggal 30 hingga 31 Mei mendatang. Mereka akan kembali membicarakan rencana larangan impor minyak Rusia yang akan dilakukan secara bertahap selama enam bulan.

"Saya yakin kita akan menemukan kesepakatan dalam beberapa hari mendatang," kata Menteri Luar Negeri, Jerman Annalena Baerbock. "Kita harus setuju, kita tidak bisa tersandera," kata Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis.

Menurut data Eurostat, dari seluruh impor minyak bumi UE, sebesar 24,7% berasal dari Rusia. Persentase ini jauh lebih besar dari Norwegia sebesar 9,1% yang ada di posisi kedua.

Blok ekonomi Eropa ini telah mengimpor minyak sebesar 253,1 juta ton dengan 64,2 juta ton didapat dari Rusia per semester I 2021. Nilai impor tersebut mencapai 101 miliar euro dengan 24,9 miliar euro mengalir ke Rusia.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu