PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memproyeksikan pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter feronikel yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, akan beroperasi secara penuh pada Februari 2023.
Direktur Utama Antam Nicolas Kanter mengatakan telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT PLN (Persero) terkait pengadaan pasokan listrik untuk periode 30 tahun ke depan.
"Kami sudah tanda tangan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN. Commissioning kami targetkan akhir tahun ini bulan Desember," kata Nico dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Antam di Jakarta, Selasa (24/5).
Sejauh ini perkembangan pembangunan pabrik pengolahan feronikel Antam telah mencapai 98%. Sisa dua persennya adalah listrik yang belum mengalir ke pabrik tersebut.
Antam akan mendapatkan listrik berkapasitas 111 megawatt (MW) melalui dua tahap, yakni 51 MW pada Desember 2022 dan 60 MW pada akhir Januari 2023.
Direktur Operasi dan Produksi Emas Antam I Dewa Wiranata mengatakan telah sedang melakukan proses percepatan untuk mendapatkan aliran listrik. Sementara itu dari sisi PLN sudah melakukan pengukuran tanah yang nantinya akan dibangun pembangkit listrik.
"Sesuai sekenario, bulan Desember kami melakukan commissioning, kemudian akhir Februari nanti atau awal Maret operasional," kata Dewa.
Pabrik pengolahan feronikel Antam di Halmahera Timur merupakan bagian dari proyek untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama feronikel berkapasitas 13.500 ton per tahun.
"Kita ketahui bersama proyek ini cukup lama terkendala masalah pasokan listrik dan mudah-mudahan di tahun 2023 nanti Februari sudah mulai beroperasi," tukas Dewa.
Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso membeberkan bahwa penyediaan listrik untuk pabrik Feronikel Haltim akan dipasok oleh PLN. Sehingga persoalan listrik yang sempat membelit pengoperasian smelter tersebut kini dapat teratasi.
"(Smelter) FeNi Haltim (Halmahera Timur) kabar baik, suplai listriknya akan tersedia tahun ini. Disediakan oleh PLN dan bisa beroperasi untuk produksi di kuartal keempat," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu (16/2).
Hendi menyebut smelter tersebut dapat beroperasi dengan kapasitas optimal mulai tahun depan. Senior Vice President Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan sebelumnya mengatakan smelter Feronikel Haltim direncanakan mempunyai kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi.