Progres Smelter Feronikel Antam Sudah 98%, Beroperasi Februari 2023

ANTARA FOTO/REUTERS/Yusuf Ahmad
Seorang pekerja memperlihatkan bijih nikel di smelter feronikel yang dimiliki oleh perusahaan tambang negara Aneka Tambang Tbk di distrik Pomala, Indonesia, 30 Maret 2011.
Penulis: Happy Fajrian
24/5/2022, 19.41 WIB

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memproyeksikan pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter feronikel yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, akan beroperasi secara penuh pada Februari 2023.

Direktur Utama Antam Nicolas Kanter mengatakan telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT PLN (Persero) terkait pengadaan pasokan listrik untuk periode 30 tahun ke depan.

"Kami sudah tanda tangan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN. Commissioning kami targetkan akhir tahun ini bulan Desember," kata Nico dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Antam di Jakarta, Selasa (24/5).

Sejauh ini perkembangan pembangunan pabrik pengolahan feronikel Antam telah mencapai 98%. Sisa dua persennya adalah listrik yang belum mengalir ke pabrik tersebut.

Antam akan mendapatkan listrik berkapasitas 111 megawatt (MW) melalui dua tahap, yakni 51 MW pada Desember 2022 dan 60 MW pada akhir Januari 2023.

Direktur Operasi dan Produksi Emas Antam I Dewa Wiranata mengatakan telah sedang melakukan proses percepatan untuk mendapatkan aliran listrik. Sementara itu dari sisi PLN sudah melakukan pengukuran tanah yang nantinya akan dibangun pembangkit listrik.

"Sesuai sekenario, bulan Desember kami melakukan commissioning, kemudian akhir Februari nanti atau awal Maret operasional," kata Dewa.

Halaman:
Reporter: Antara