Rusia Masih Raup US$ 100 Juta/Hari Meski Ekspor Gas ke Eropa Berkurang

123rf.com
Ilustrasi pipa gas Rusia Uni Eropa.
Penulis: Happy Fajrian
24/6/2022, 11.29 WIB

Upaya Uni Eropa (UE) untuk memangkas sumber-sumber pendapatan Rusia yang dapat digunakan untuk mendanai perang di Ukraina tak membuahkan hasil yang diharapkan. Sebaliknya, Rusia membalas dengan mengurangi aliran gas hingga 75% ke Eropa.

Pemangkasan volume gas yang dikirmkan itu langsung berdampak pada perekonomian Eropa. Menurut data Eurostat, selama 25 tahun terakhir 80% kebutuhan gas UE dipenuhi melalui impor, dengan 60% di antaranya berasal dari Rusia.

Namun volume pengiriman yang berkurang tak berbanding lurus dengan pendapatan yang Rusia terima dari hasil penjualan gas. Bahkan Rusia masih meraup pendapatan sama seperti tahun sebelumnya berkat lonjakan harga gas yang signifikan sepanjang tahun ini.

Menurut laporan Independent Commodity Intelligence Services (ICIS), perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom, masih meraup sekitar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun per hari dari hasil penjualan gas ke Eropa.

“Sangat mengejutkan bahwa meskipun ada pengurangan 75% dalam pasokan harian oleh Gazprom ke Eropa, penerimaan harian masih sama dengan tahun lalu dan tentu saja lebih tinggi dari masa sebelum pandemi Covid-19,” kata kepala analis gas ICIS Tom Marzec-Manser seperti dikutip Bloomberg pada Jumat (24/6).

Bahkan, pendapatan gas Rusia dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan signifikan menjadi sekitar € 35 miliar atau sekitar Rp 550 triliun, sejak perang Rusia-Ukraina dimulai.

Halaman: