Alih Kelola Blok CPP Agustus, Lifting Minyak Ditargetkan 40.000 Barel

Medco Energi
Ilustrasi pengeboran migas lepas pantai.
Penulis: Happy Fajrian
7/7/2022, 18.14 WIB

Penyerahan pengelolaan wilayah kerja CPP ini akan menjadi momen penting bagi daerah tersebut. Jika tahun lalu merupakan alih kelola dari operator asing ke badan usaha milik negara, kali ini dari BOB PT BSP dan Pertamina Hulu yang telah mengelola bersama-sama akan melepaskan kegiatan operator dalam 20 tahun ke depan.

Hal ini menjadikan PT BSP sebagai BUMD kedua di Riau yang mendapatkan kepercayaan penuh mengelola ladang minyak.

“Ke depan, kita harapkan proses ini perpanjangan dapat berjalan lancar sehingga PT BSP bisa melanjutkan legacy dari operator BOB PT BSP Pertamina Hulu dan mendukung target komitmen kerja pasti untuk menjawab tantangan penurunan untuk peningkatan produksi,” ujarnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Bumi Siak Pusako Iskandar mengatakan terdapat sejumlah skema yang dipersiapkan perusahaan dalam menggenjot produksi Blok CPP pasca alih kelola pada 9 Agustus 2022. Hal ini tertuang dalam proposal perpanjangan yang diajukan ke pemerintah.

Setidaknya terdapat dua skema dalam menggenjot target produksi minyak di Blok CPP, yakni skema high case dan low case.

"Jika eksplorasi-eksplorasi kami berhasil, dengan high case bisa hampir 50.000 barel (per hari). Sedangkan dengan eksplorasi low case lebih dari 20.000 barel," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, medio Februari lalu, Senin (14/2).

Pada tahun ini BSP akan melanjutkan kegiatan pengeboran 15 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi. Adapun sejak 2020 hingga saat ini perusahaan telah melakukan exclusive operation bersama PHE.

"Jadi pembiayaan untuk pengeboran sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi ditanggung sendiri oleh BSP dan alhamdulillah berjalan dengan lancar," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara