RAPBN 2023: Harga Minyak US$ 90, Lifting Turun Jadi 660 Ribu Barel

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
16/8/2022, 15.46 WIB

Pemerintah menetapkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan target lifting migas dalam Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.

"Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan akan berkisar pada US$ 90 per barel," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian RUU tentang nota keuangan dan RAPBN 2023 pada Selasa (16/8).

Sementara itu, lifting minyak mencapai 660 ribu barel per hari (bph/bopd), sedangkan lifting gas ditargetkan 1,05 juta barel setara minyak per hari.

"Arsitektur APBN tahun 2023 harus mampu meredam keraguan, membangkitkan optimisme, dan mendukung pencapaian target pembangunan, namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi," tukas Jokowi.

Asumsi harga minyak RAPBN 2023 lebih tinggi dibandingkan asumsi harga minyak pada APBN 2022 yang hanya US$ 63 per barel. Hal ini sejalan dengan lonjakan harga minyak sepanjang tahun ini di mana harga minyak acuan dunia, Brent, sempat mencapai US$ 134 per barel.

Saat ini Brent diperdagangkan di level US$ 93,6 per barel, sedangkan minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 88,28 per barel.

Sementara itu harga minyak mentah Indonesia pada Juli 2022 berada pada level US$ 106,73, turun dibandingkan sebulan sebelumnya US$ 117,62 per barel. Simak perkembangan ICP setahun terakhir pada databoks berikut:

Menteri Keuangan mengusulkan perubahan ICP dari US$ 63 per barel menjadi kisaran US$ 95 sampai US$ 105 per barel karena tingginya harga minyak akibat kondisi geopolitik ekonomi global.

Sementara itu target lifting minyak tahun depan lebih rendah dibandingkan target tahun ini sebesar 703 ribu bph, sama halnya dengan target lifting gas yang lebih rendah dibandingkan target tahun ini sebesar 1,36 juta barel setara minyak per hari.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu