Tiga Negara dengan Harga BBM di Bawah Rp 1.000 per Liter

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/9/2022).
4/9/2022, 11.11 WIB

Pemerintah telah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dan Solar Rp 6.800 per liter. Presiden Joko Widodo beralasan jika kenaikan tersebut disebabkan karena anggaran pemerintan terus terbebani subsidi yang semakin besar.

"Ini adalah pilihan terakhir," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual di Istana, Jakarta, Sabtu (3/9).

Dia mengatakan, subsidi dan kompensasi BBM naik tiga kali lipat dari Rp 152 triliun menjadi Rp 502 triliun. Sementara, harga minyak masih menunjukkan kenaikan.

"Sementara, lebih dari 70% subsidi justru dinikmati masyarakat yang mampu," kata Jokowi.

Namun demikian, saat ini terdapat sejumlah negara dengan harga BBM yang jauh lebih murah dari Indonesia. Bahkan berdasarkan data globalpetrolprices.com per Agsutus 2022, terdapat tiga negara dengan tarif BBM di bawah Rp 1.000 per liter. Negara tersebut adalah:

1. Venezuela
Harga BBM di Venezuela sebesar US$ 0,022 per liter atau sekitar Rp 327,6 per liter (kurs Rp 14.892). Venezuela merupakan negara produsen minyak no.12 terbesar di dunia yaitu 2,35 juta barrels per hari. Namun mereka hanya memiliki populasi 28,3 juta orang. Selain itu, pemerintah memberikan subsidi yang sangat besar sehingga masyarakatnya bisa menikmati BBM murah.

2. Libya
Harga BBM di Libya sebesar US$ 0,03 per liter atau Rp 446,7 per liter. Libya menghasilkan 499,3 ribu liter minyak per hari.

3. Iran
Harga BBM di Iran mencapai US$ 0,053 per liter atau Rp 789,2 per liter. Iran merupakan negara keenam penghasil minyak terbesar di dunia yaitu 4,4 juta barrels per hari.

 Sementara itu di Indonesia, pemerintah memilih untuk mengalihkan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun untuk menambah bantuan sosial. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kebijakan ini akan membuat subsidi pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

Pengalihan subsidi BBM tersebut berupa: 

  • Bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp600 ribu per penerima untuk 20,65 juta kelompok penerima dengan total senilai Rp12,4 triliun.
  • Bantuan subsidi upah Rp600 ribu untuk 16 juta para pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan dengan total senilai Rp9,6 triliun.
  • Pemerintah juga mengalokasikan sebesar 2% dana transfer umum untuk membantu sektor transportasi, baik untuk angkutan umum, ojek, maupun nelayan senilai Rp2,17 triliun. Bantuan tersebut dibayar menggunakan 2% dari dana transfer umum, yakni dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) dengan nilai Rp2,17 triliun guna membantu sektor transportasi.