Ekspor Batu Bara RI ke Eropa Melonjak 4 Kali Lipat Imbas Krisis Energi

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Pemerintah telah mencabut kebijakan larangan ekspor batu bara secara bertahap dengan pertimbangan terkait mekanisme ekspor dan pemenuhan \'Domestic Market Obligation\' (DMO) hingga ekspor untuk perusahaan batu bara yang tidak memiliki kontrak dengan PLN atau yang spesifikasi batu baranya tidak dibutuhkan PLN. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
5/10/2022, 15.48 WIB

Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) melaporkan bahwa ekspor batu bara ke Eropa hingga awal Oktober 2022 telah mencapai 3,5-4 juta ton. Capaian ini melonjak hingga empat kali lipat dibandingkan rata-rata tahun lalu yang hanya 1 juta ton.

"Kalau tahun 2020-2021 ekspor batu bara ke Eropa infonya di bawah 1 juta ton. Jadi kalau sampai September itu mendekai 4 juta ton, berarti ini peningkatan signifikan," kata Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia kepada Katadata.co.id, Rabu (5/10).

Hendra menjelaskan, negara tujuan eksport batu bara Indonesia diantaranya Polandia, Spanyol, Yunani, Belanda dan Jerman. Hanya saja, Hendra mengaku belum mengetahu secara pasti kualitas atau kalori batu bara yang dikirim ke Eropa.

"Ini info tidak resmi yang kami dapat. Tidak tahu detail kualitas," ujarnya menambahkan.

Meroketnya capaian ekspor batu bara Indonesia ke Eropa tak terlepas dari krisis energi yang tengah melanda benua biru akibat keputusan Uni Eropa (UE) yang menerapkan sanksi ekonomi kepada Rusia atas konflik yang terjadi di Ukraina.

Langkah yang dilakukan UE dibalas dengan tindakan Rusia yang menghentikan pasokan gas ke sejumlah anggota UE seperti Jerman, Prancis dan Italia. Mereka yang terdampak atas pemutusan gas tersebut mulai merencanakan untuk menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara untuk mengatasi minimnya pasokan gas.

Hendra menyebut, ekspor batu bara ke Eropa bukan hal baru. Pada 2017, sejumlah perusahaan sudah melakukan pengiriman batu bara ke Eropa. "Tapi tidak besar. Kemudian tahun 2019-2021 itu di bawah 1 juta ton," jelas Hendra.

Meski mengalami peningkatan ekspor di pasar Eropa, Hendra mengatakan jumlah ekspor ke pasar Cina mengalami penurunan karena permintaan yang sedang susut. "Ke Cina menurun karena memang permintaah mereka sedang turun," tutur Hendra.

Ekspor Batu Bara Kuartal II 2022 Melonjak 143%

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor batu bara Indonesia ke UE pada kuartal II tahun ini mencapai US$ 191,2 juta, melonjak 143,72% dibandingkan kuartal sebelumnya senilai US$ 78,4 juta.

Ekspor batu bara Indonesia melonjak lebih dari dua kali lipat. Ekspor batu bara Indonesia ke kawasan benua biru mulai mengalami peningkatan sejak kuartal III tahun lalu senilai US$ 5,9 juta. Sebelumnya sepanjang semester I tahun 2021 Indonesia tidak melakukan ekspor ke UE alias nihil.

Lonjakan ekspor batu bara ke UE terutama ke empat negara yakni Italia sebesar US$ 111,7 juta, Belanda US$ 79,2 juta, Polandia US$ 43,2 juta, dan Swiss US$ 15,5 juta.

Salah satu perusahaan yang mengirim batu bara ke Eropa adalah PT Bukit Asam yang telah menandatangani kontrak ekspor batu bara ke Italia sebanyak 140.000 metrik ton (MT) pada semester I tahun ini.

Selain Italia, PTBA juga sedang dalam proses penjajakan kontrak ekspor batu bara ke Jerman dan Polandia. "Polandia sama Jerman masih dalam proses, terutama masalah harga, size-nya sama kuantitas," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail beberapa waktu lalu, Jumat (26/8).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu