Hasil Uji Lemigas Tunjukkan Oktan Revvo 89 Lebih Tinggi dari Pertalite

Katadata
Hasil pengujian Lemigas menunjukkan kadar oktan Revvo 89 milik SPBU Vivo sedikit lebih tinggi dari Pertalite.
4/11/2022, 11.18 WIB

Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS, Mulyanto, membeberkan hasil pengujian Lemigas dan Sucofindo terkait dua jenis BBM yang sempat ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu, yakni Revvo 89 dari SPBU Vivo dan Pertalite dari Pertamina.

Melalui akun Twitternya @pakmul63, anggota komisi VII tersebut mengunggah dua gambar yang menunjukkan dokumen hasil pengujian Lemigas, Revvo 89 memiliki kadar oktan atau RON sebesar 90,7 sedangkan Pertalite hanya 90,3.

"Dari data yang diuji, tidak ditemukan indikasi yang menyimpang. Cukup menarik: RON Revvo-89 ini yang angka hasil ujinya sedikit lebih baik dari Pertalite," tulis Mulyanto, dikutip pada Jumat (3/11).

Dia juga menambahkan hasil uji ini tidak menemukan indikasi Pertalite lebih boros atau membuat akselerasi mesin kendaraan lebih lamban dibandingkan Revvo 89. Dia pun melanjutkan, parameter lainnya yang diuji, secara umum masuk dalam standar. "Dari data yang diuji tidak ditemukan indikasi yang menyimpang," ujar Mulyanto.

Dokumen hasil uji yang diunggah Mulyanto juga menunjukkan nilai kalor Pertalite dan Revvo 89 yang relatif sama, dengan Pertalite memiliki nilai kalor yang sedikit lebih tinggi.

Dia juga mengunggah hasil pengujian dua BBM tersebut oleh Sucofindo. Beberapa parameter menujukkan hasil yang relatif sama, kecuali kandungan sulfur Pertalite hampir tinggi dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan Revvo 89.

Meski demikian, kini Vivo tak lagi menjual Revvo 89 dan menggantinya dengan Revvo 90 yang dijual seharga Rp 12.600 per liter atau selisih Rp 2.600 dibandingkan Pertalite.

Sebelumnya, Lemigas juga telah melakukan uji laboratorium kadar oktan Pertalite yang dijual di beberapa SPBU Pertamina. Dari hasil pengujian sampel BBM Pertalite yang diambil dari enam SPBU di Jakarta, didapati kadar oktan Pertalite berada di kisaran 90,1 hingga 90,7.

Kepala Lemigas, Ariana Soemanto, mengatakan ada 19 parameter yang dijadikan tolak ukur dalam pengujian kualitas Pertalite, salah satunya yaitu angka oktan. "Tidak ada yang RON-nya di bawah 90, semuanya di atas RON 90, yaitu kisaran 90,1 sampai 90,7," kata Ari beberapa waktu lalu, Jumat (14/10).

Pengujian kualitas BBM ini dilakukan sebagai upaya untuk menjawab kegelisahan masyarakat atas adanya kabar yang menunjukkan alat uji kadar oktan portabel pada BBM yang diduga sebagai Pertalite menunjukkan angka 86.

Kadar oktan yang lebih rendah dari seharusnya itu disebut-sebut sebagai penyebab sejumlah pengendara merasa Pertalite menjadi lebih boros setelah pemerintah dan Pertamina menaikkan harganya pada awal September lalu, dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter.

Guna memperoleh sampel yang lebih banyak, Lemigas akan terus melakukan pengujian ini secara lebih luas ke berbagai SPBU, termasuk SPBU yang berlokasi di luar Jakarta. "Kami akan terus lakukan pengujian ini secara lebih luas lagi ke berbagai SPBU lainnya, jadi lebih masif lagi," ujar Ari.

Selain terkait kadar oktan, sempat viral juga Pertalite yang berbeda warna yang dianggap sebagai bukti penurunan kualitas BBM bersubsidi tersebut.

Namun hal ini langsung diluruskan oleh Pertamina yang menjelaskan bahwa pewarnaan tersebut tidak terkait kualitas melainkan hanya untuk membedakan Pertalite dengan jenis bensin lainnya. Seperti Premium berwarna kuning, Pertamax yang berwarna biru, serta Pertamax Turbo yang berwarna merah.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu