Pemerintah Jatah Kuota Solar Bersubsidi Tahun ini 17 Juta KL

Arief Kamaludin|KATADATA
Petugas pengisian bahan bakar melayani pembeli di sebuah SPBU di Jakarta.
2/1/2023, 15.50 WIB

Perkiraan lonjakan penyerapan Pertalite di tahun depan timbul dari hitung-hitungan asumsi pertumbuhan ekonomi dan realisasi konsumsi tahun 2022.

BPH Migas melaporkan penyaluran BBM bersubsidi Pertalite dan Solar hingga pekan terakhir 2022 mencapai di atas 98%. Adapun sisa kuota Pertalite dan Solar hingga pekan terakhir 2022 masing-masing sekira 680.000 KL dan 360.000 KL.

Catatan BPH Migas hingga 28 Desember, distribusi Pertalite sebanyak 29,23 juta KL atau 97,73% dari kuota tahunan sejumlah 29,91 juta KL. Sementara penyaluran Solar sebesar 17,47 juta KL atau 97,98% dari total kuota 17,83 juta KL.

Lebih lanjut, perkiraan serapan Pertalite hingga hari terakhir di tahun 2022 mencapai 29,48 juta KL atau 98,56% dari kuota. Sedangkan untuk Solar sebesar 17,61 KL atau 98,76% dari keseluruhan kuota tahunan.

"Tahun depan konsumsi Pertalite diproyeksikan naik antara 6% sampai 10%. Sementara penyerapan untuk tahun ini bisa 99%," kata Saleh lewat pesan singkat WhatsApp pada Kamis (29/12).

Sebagai informasi, komposisi bahan bakar nabati pada produksi Solar tahun 2023 akan ditingkatkan menjadi 35% lewat program biodiesel B35. Adapun B35 adalah mencampur biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM solar.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, mengatakan total alokasi biodiesel untuk program B35 di tahun 2023 diperkirakan mencapai 13,15 juta kiloliter (KL).

Langkah ini merupakan langkah pemerintah untuk menekan impor solar dan mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia. "Alokasi B35 pada 2023 sekitar 13,15 juta KL dan sedang proses penetapan untuk implementasi mulai 1 Januari 2023. Jadi solar impor yang digantikan ya 13,15 juta KL," kata Edi kepada Katadata.co.id, Jumat (9/12).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu