Usulan Lifting Migas 2024 Disepakati: Target Lifting Minyak, Gas Turun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
5/6/2023, 18.18 WIB

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menjelaskan eksploitasi minyak bumi di sektor hulu mendapat tantangan serius karena mayoritas lapangan yang sudah tua. Menurutnya, laju penurunan produksi minyak tiap tahun mencapai 10-15%.

“Upaya menahan penurunan produksi hanya bisa dilakukan dengan cara pengeboran para lapangan baru. Contohnya di Banyu Urip,” kata Nanang pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, kata Nanang, usulan patokan maksimum untuk lifting minyak pada RAPBN 2024 sebesar 625.000 bph merupakan angka yang sangat realistis, mengingat angka produksi minyak yang cenderung turun tiap tahun. Lifting minyak pada 2019 pernah mencapai 745.000 barel per hari dan turun menjadi 718.000 barel per hari pada 2020.

Angka tersebut kembali susut pada 2021 dengan 660.000 barel per hari dan 613.000 barel per hari pada 2022. Sementara pada 2023, SKK Migas merilis proyeksi lifting minyak berada di angka maksimum 621.000 barel per hari

“Realitas produksi minyak kita,terkendala fasilitas, sebagian tertunda karena belum bisa produksi karena reliability dari pipa saat kita pompa kerap bocor,” ujar Nanang.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu