Raksasa energi Spanyol, Repsol, dilaporkan sedang dalam negosiasi untuk menjual sebagian kepemilikannya di unit bisnis energi terbarukannya, Repsol Renewables.
Menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, langkah ini dilakukan untuk mendanai rencana strategi perusahaan hingga tahun 2027. “Repsol telah menerima pendekatan dari investor dan telah menunjuk Santander sebagai penasihat penjualan,” kata sumber tersebut seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (15/5).
Repsol akan tetap menguasai lebih dari 50% Repsol Renewables dalam transaksi yang dapat melibatkan investor untuk menyuntikkan dana baru ke dalam bisnisnya, kata sumber tersebut. Reuters tidak dapat memastikan identitas investor tersebut.
Diskusi masih dalam tahap awal, tambah sumber tersebut, sambil memperingatkan bahwa belum ada kepastian bahwa kesepakatan itu akan terjadi.
Repsol Renewables bernilai 5,9 miliar euro, sekitar US$ 6,4 miliar atau lebih dari Rp 102 triliun dengan kurs yang berlaku saat ini, termasuk utang, menurut catatan penelitian yang diterbitkan oleh UBS pada April.
Repsol menjual 25% saham divisi tersebut pada tahun 2022 kepada perusahaan asuransi Prancis Crédit Agricole Assurances dan Energy Infrastructure Partner (EIP.) yang berbasis di Swiss.
Untuk membantu mendanai rencananya melakukan diversifikasi ke bisnis energi terbarukan dan rendah karbon, berbeda dari bisnis minyak dan gas tradisional, perusahaan telah membuka proyek energi terbarukan kepada investor.
Salah satunya yaitu pendiri Inditex Amancio Ortega, yang bersedia mengambil saham minoritas di portofolio pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya milik Repsol.
Kesepakatan ini telah menjadi bagian penting dari strategi Repsol. Tahun lalu, perusahaan ini memasuki pasar tenaga angin darat AS dengan membeli pengembang energi terbarukan ConnectGen.
Hal ini menyusul akuisisi perusahaan energi terbarukan Asterion Energies dan 40% saham pengembang energi terbarukan asal AS, Hecate Energy.
Pada Februari, mereka menyatakan akan terus melakukan perubahan strategis ini, sambil menegaskan bahwa mereka masih melihat peran penting dalam bauran energi bahan bakar fosil.
Repsol merencanakan investasi bruto hingga 26 miliar euro sampai 2027, dengan investasi hingga 9 miliar euro pada proyek-proyek rendah karbon dan energi terbarukan. Repsol menargetkan kapasitas terpasang energi terbarukan antara 9 dan 10 GW pada 2027.