Kuota Pertalite Baru Terpakai Kurang dari 50%, BPH Migas: Pasokan Aman

ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/foc.
Petugas melayani pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Kota Bnegkulu, Provinsi Bengkulu, Jumat (31/3/2023).
Penulis: Mela Syaharani
5/7/2024, 15.10 WIB

BPH migas melaporkan bahwa jumlah realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite, Biosolar, dan minyak tanah, seluruhnya masih di bawah 50% dari kuota yang disediakan hingga 30 Juni 2024.

“Betul, seluruh penyaluran BBM subsidi dalam posisi aman,” kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman saat dihubungi Katadata.co.id pada Jumat (5/7).

Pemerintah saat ini mensubsidi tiga jenis BBM yakni jenis BBM tertentu (JBT) Solar dan Kerosin atau Minyak Tanah. Kemudian juga jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite.

Menurut data yang dibagikan oleh Saleh, jumlah realisasi kuota JBT Solar periode 1 Januari hingga 30 Juni 2024 mencapai 46,79% atau 8.890.100 kilo liter (KL). Sementara untuk Kerosin penyaluran hingga 30 Juni sudah mencapai 47,85% atau 277.530 KL. “Untuk Pertalite sudah mencapai 47,42% atau 15.032.140 KL,” ujarnya.

Dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 kuota yang ditetapkan bagi BBM subsidi sebesar 19 juta KL untuk minyak solar dan 580 ribu KL minyak tanah, sedangkan Pertalite kuota yang dianggarkan tahun ini sebanyak 31,7 juta KL.

Namun untuk Pertalite, dari 31,70 juta KL kuota yang ditetapkan tahun ini, BPH Migas mencadangkan 100 ribu KL untuk keperluan penyaluran Pertalite di Pertashop. Sehingga kuota yang dialokasikan sebesar 31,6 juta KL.

Sementara itu, untuk JBT Minyak Solar, BPH Migas mencadangkan kuota sebesar kurang lebih 1 juta KL. Hal ini sebagai bentuk pengendalian agar tidak terjadi over kuota di akhir tahun dan agar BBM bersubsidi didistribusikan sesuai kebutuhan.

Reporter: Mela Syaharani