Penjualan Makanan dan Minuman Olahan Diprediksi Naik 10% Jelang Imlek

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, Pembeli memilih pernak-pernik imlek di Pasar Petak Sembilan, Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (21/1/2020). Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memproyeksi permintaan makanan dan minuman olahan meningkat jelang Imlek.
22/1/2020, 17.05 WIB

Gapmmi mencatat kenaikan penjualan makanan dan minuman olahan naik sekitar 15% pada Natal dan Tahun Baru. Peningkatan itu ditopang oleh penjualan produk makanan dan minuman olahan seperti kue kering, manisan, dan minuman ringan.

"Pertumbuhan permintaan masih normal seperti tahun lalu. Rata-rata omset naik 10%-15% dibanding rata-rata penjualan bulanan," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (28/11).

Menurut Adhi, tak ada perubahan konsumsi dan daya beli untuk produk makanan dan minuman pada tahun lalu. Sedangkan ketersediaan barang  mencukupi hingga perayaan Natal dan Tahun Baru.

Distribusi barang juga telah dipersiapkan sejak jauh hari agar tidak ada kelangkaan barang di daerah tertentu."Biasanya kalau Natal itu mulai awal Desember baru mulai belanja," kata Adhi.

(Baca: Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto