Terpukul Perang Dagang, Perusahaan Jerman Ingin Hengkang dari Tiongkok

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ilustrasi perusahaan otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz.
Penulis: Ekarina
13/11/2019, 11.48 WIB

Pesimisme Meningkat

Sejumlah partisipan survei juga mengatakan, mereka memiliki prospek bisnis yang "suram" sejalan dengan perlambatan ekonomi Tiongkok dan ketegangan perdagangan yang masih terus terjadi antara negara itu dengan Amerika Serikat (AS).

Perang perdagangan AS-Tiongkok baik secara langsung maupun tidak, telah mempengaruhi 83% responden.

(Baca: Trump Bakal Kembali Tunda Pengenaan Tarif Impor Otomotif Eropa)

"Ekspektasi bisnis telah turun ke level terendah dalam beberapa tahun," tulis laporan tersebut.

Studi ini memperingatkan, hanya sekitar seperempat perusahaan yang disurvei berharap bisa mencapai targetnya tahun ini.

Sementara lebih dari sepertiga responden dalam survei mengatakan upaya Beijing untuk menyamakan level bermain untuk perusahaan asing dinilai tidak memadai.

Namun,  perusahaan masih melihat ada tanda-tanda pemulihan sementara tahun depan. Harapan itu muncul di tengah upaya penyelesaian perjanjian investasi Uni Eropa- Tiongkok tahun depan.

(Baca: Rupiah Melemah Tertekan Pidato Trump Bahas Perang Dagang)

Halaman: