Semen Indonesia Minta Pemerintah Cabut Aturan yang Permudah Impor

KATADATA/
Ilustrasi semen. Semen Indonesia meminta pemerintah menghapus regulasi yang mempermudah impor semen karena pasar yang sudah kelebihan suplai.
12/11/2019, 20.48 WIB

Sebagai informasi, predatory pricing adalah salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam menjual produk dengan harga yang sangat rendah. Tujuan utamanya yaitu untuk menyingkirkan pelaku usaha pesaing dari pasar dan juga mencegah pelaku usaha yang berpotensi menjadi pesaing untuk masuk ke dalam pasar yang sama.

(Baca: Semen Asal Indonesia Diuntungkan, Bebas Bea Masuk ke Filipina)

Anggota DPR RI terpilih 2019-2024 Andre Rosiade mengatakan bahwa praktek curang produk semen Tiongkok tersebut membuat Holcim tumbang dan memutuskan keluar dari Indonesia. Holcim akhirnya diakuisisi oleh Semen Indonesia.

"Semen Tiongkok itu jual rugi. Akibatnya, pabrik semen kita enggak laku dan kesulitan, lalu mereka (Tiongkok) beli. Semen Indonesia membeli Holcim karena mereka tak ingin jatuh ke tangan Tiongkok. Kalau Holcim dikuasai Tiongkok nantinya akan mengganggu pasar semen nasional," ujar Andre, Jumat 30 Agustus 2019.

Namun, jika produsen semen lainnya ikut tumbang seperti Holcim, Semen Indonesia tidak bisa menjadi penyelamat dengan mengakusisinya seperti Holcim, karena keterbatasan kemampuan finansial BUMN semen tersebut.

(Baca: Semen Murah Tiongkok Disebut Bikin Pabrik Lokal Berpotensi Bangkrut)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati