Kerusuhan massa 22 Mei 2019 yang terjadi sejak dinihari tadi menyebabkan aktivitas pusat perbelanjaan seputar kawasan jalan Thamrin, Jakarta Pusat terhenti sementara. Beberapa gerai retail dan mall pilih menutup gerai untuk mengantisipasi memburuknya situasi keamanan.
Pusat belanja Grand Indonesia, misalnya yang hanya buka sampai pukul 15.00 sore ini. "Untuk antisipasi kerusuhan, tenant kami memutuskan tutup lebih awal karena karyawannya dipulangkan," kata Public Relation Grand Indonesia Annisa Hazarini kepada Katadata.co.id, Rabu (22/5).
Selain itu, banyak pula tenant yang menutup gerainya selama satu hari penuh. Sementara, sebagian tenant memulangkan karyawannya sebelum pukul 3 sore.
Terkait kondisi pengunjung, Nisa juga mengatakan jumlahnya relatif menurun dibandingkan hari biasa. "Cukup sepi, tidak terlalu banyak seperti biasanya," ujarnya.
(Baca: Antisipasi Kerusuhan 22 Mei, Starbucks-Planet Sports Tutup Sementara)
Selain Grand Indonesia, pusat belanja Sarinah juga ditutup selama satu hari penuh. Terlebih lagi, Sarinah berlokasi berhadapan langsung dengan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), pusat aksi demonstrasi 22 Mei 2019.
Presiden Direktur Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan pihaknya belum bisa menghitung jumlah kerugian akibat penutupan pusat belanja Sarinah sepanjang hari ini. Namun, per hari, rata-rata omzet yang diperoleh pusat belanja ini nilanya sekitar ratusan juta rupiah. "Rata-rata omzet mencapai Rp 400-500 juta dalam kondisi hari biasa," ujarnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey pun mengatakan tidak kondusifnya situasi di sebagian wilayah Ibu Kota menyebabkan pengamanan di sejumlah dititik diperketat, tak terkecuali di sejumlah pertokoan yang dekat dengan lokasi massa.
(Baca: Aksi 22 Mei Diduga Ditunggangi, Kapolri Minta Masyarakat Tenang)
"Ada peningkatan security internal karena lihat fakor lingkungan, seperti di Thamrin, di situ terjadi peningkatan eskalasi pengaman," ujarnya.
Namun di lokasi lainnya, ia mengatakan retail modern tetap beraktivitas seperti biasa karena kondisi lapangan masih aman terkendali. Hal ini juga untuk menjaga konsumsi masyarakat.
Meski begitu, ia mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung di sejumlah pusat belanja yang dekat lokasi aksi massa. "Karena kadang pengunjung cuma minum kopi sehabis kerja, bukan belanja," katanya.
Perusahaan retail modern lain yang mentup gerainya hari ini adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Direktur Relation and Corporate Communication MAPI, Fetty Kwartati mengatakan perusahaan menutup beberapa gerai retail yang berlokasi di Djakarta Theater, Grand Indonesia dan Plaza Indonesia.
"Seiring dengan kebijakan mall untuk menutup operasional sejak siang tadi serta untuk mengantisipasi masalah keamanan," kata Fetty kepada Katadata.co.id via melalui sambungan telepon, Rabu (22/5).
Penutupan gerai akan berlangsung situasional dan dibuka kembali setelah situasi ibu kota kondusif. MAP diketahui memiiki dua gerai di Djakarta Theater yang dioperasikan oleh dua anak usahanya, yakni waralaba kopi Starbucks dan gerai perangkat olahraga Planet Sports.