Sri Mulyani: Proyek WIKA di Aljazair Kurangi Defisit Neraca Dagang

Katadata
Gedung WIKA di kawasan Jalan DI Panjaitan, Jakarta.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
28/3/2019, 06.00 WIB

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA akan membangun proyek perumahan bersubsidi di Aljazair. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis langkah peseroan tersebut dapat memperbaiki transaksi perdagangan dalam negeri.

Sri Mulyani mengatakan, Aljazair merupakan negara pengekspor minyak dan gas yang cukup penting di dunia. Indonesia pun mengalami defisit neraca perdagangan dengan negara itu. Mengacu pada data Kementerian Keuangan, angkanya mencapai US$ 172,5 juta (sekitar Rp 2,5 triliun) pada 2018.

“Proyek WIKA akan mengurangi defisit transaksi perdagangan Indonesia dengan Aljazair,” kata Sri Mulyani di Eximbank, Jakarta, Rabu (27/3).

Selain itu, ia berharap ekspor jasa akan semakin meningkat dengan adanya proyek pembangunan rumah di Aljazair. Proyek ini menciptakan lapangan pekerjaan untuk 1.343 tenaga kerja Indonesia.

(Baca: Naik 44%, WIKA Catat Laba Bersih Rp 1,73 Triliun Sepanjang 2018)

WIKA mendapat kepercayaan untuk membangun 1.700 unit rumah bersubsidi di Baraki dan El-Harrach wilayah Algier, serta 2.250 unit lainnya di Ain Defla dan Khemis Miliana wilayah Blida. Kedua proyek itu bernilai US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun).

Pembangunan rumah tersebut akan diberikan pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank. Pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 187,7 miliar dan dilakukan melalui skema National Interest Account (NIA).

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan pembiayaan ekspor melalui skema NIA bertujuan meningkatkan volume nilai ekspor Indonesia. “Serta menciptakan transaksi perdagangan kedua negara di bidang infrastruktur dan konstruksi,” katanya.

(Baca: Dilepas Rini Soemarno, WIKA Kirim 311 Pekerja ke Luar Negeri)

LPEI memiliki tugas untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Jadi tidak hanya memberikan pembiayaan ekspor kepada debitur, namun juga menjadi intermediary tools antara debitur dan pelaku ekspor. Oleh karena itu, LPEI menggandeng PT Integra Indocabinet Tbk untuk mendukung WIKA dari segi pengadaan furnitur untuk proyek-proyeknya di mancanegara.

Sementara itu, Direktur Operasional III WIKA Destiawan Soewardjono menilai peran LPEI sangat signifikan dalam keberhasilan WIKA dalam pengerjaan proyek di luar negeri. Dukungan itu dapat meminimalkan risiko finansial yang dihadapi ketika membangun proyek di negara baru. Selain itu, dapat pula memudahkan WIKA untuk memperkuat posisinya di pasar mancanegara.

Reporter: Rizky Alika