Sri Mulyani: Proyek WIKA di Aljazair Kurangi Defisit Neraca Dagang

Katadata
Gedung WIKA di kawasan Jalan DI Panjaitan, Jakarta.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
28/3/2019, 06.00 WIB

Pembangunan rumah tersebut akan diberikan pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank. Pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 187,7 miliar dan dilakukan melalui skema National Interest Account (NIA).

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan pembiayaan ekspor melalui skema NIA bertujuan meningkatkan volume nilai ekspor Indonesia. “Serta menciptakan transaksi perdagangan kedua negara di bidang infrastruktur dan konstruksi,” katanya.

(Baca: Dilepas Rini Soemarno, WIKA Kirim 311 Pekerja ke Luar Negeri)

LPEI memiliki tugas untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Jadi tidak hanya memberikan pembiayaan ekspor kepada debitur, namun juga menjadi intermediary tools antara debitur dan pelaku ekspor. Oleh karena itu, LPEI menggandeng PT Integra Indocabinet Tbk untuk mendukung WIKA dari segi pengadaan furnitur untuk proyek-proyeknya di mancanegara.

Sementara itu, Direktur Operasional III WIKA Destiawan Soewardjono menilai peran LPEI sangat signifikan dalam keberhasilan WIKA dalam pengerjaan proyek di luar negeri. Dukungan itu dapat meminimalkan risiko finansial yang dihadapi ketika membangun proyek di negara baru. Selain itu, dapat pula memudahkan WIKA untuk memperkuat posisinya di pasar mancanegara.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika