Kerja Sama Ekonomi dengan Australia Buka Peluang Ekspor Manufaktur

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto
5/3/2019, 17.06 WIB

Pemerintah ingin meningkatkan ekspor ke Australia berupa kendaraan dalam bentuk utuh, baik mesin yang menggunakan bahan bakar, maupun elektrik. “Karena industri otomotif di sana (Australia) tutup semua. Ini menjadi peluang bagi kita (Indonesia),” katanya.

Selain itu, kata Airlangga, kekhususan perjanjian ini dibandingkan dengan perundingan lainnya adalah adanya keterlibatan para pelaku usaha swasta sejak awal, melalui Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG). Keterlibatan ini bisa memberikan pandangan dan masukan pelaku usaha terhadap proses perundiingan dan studi kelayakan IA CEPA saat awal pembentukan.

Ia berharap setelah IA CEPA ditandatangani, keterlibatan para pelaku usaha tersebut terus berlanjut. “Para pelaku usaha perlu mempelajari kesempatan-kesempatan yang dihasilkan dari IA CEPA, sehingga ketika IA CEPA mulai berlaku, manfaatnya langsung dapat dinikmati oleh para pelaku usaha,” ujar Airlangga.

Keunggulan lainnya IA-CEPA yakni adanya kerja early outcomes yang berjalan bersamaan dengan perundingan perjanjian tersebut. Kerja sama itu meliputi Indonesia-Australia Business Partnership Agreement (IA-BPG), Red Meat and Cattle Partnership, jasa keuangan, proyek pertukaran pengembangan keterampilan, pendidikan dan pelatihan vokasi, pusat inovasi produk makanan di Indonesia (IFIC), pengembangan desain pakaian dan perhiasan, produk-produk herbal dan spa, pengawasan standar obat dan makanan, dan kerja sama proyek lainnya.

Selain itu, nantinya tenaga kerja Indonesia juga diberikan kemudahan memperoleh work holiday visa (WHV) di Australia. Dengan adanya IA CEPA, pemerintah Australia berencana menambah kuotanya menjadi 2.500 orang per tahun dari sebelumnya hanya 1.000 orang per tahun. Pada saat IA CEPA berlaku, kuota WHV akan bertambah 4.100 orang per tahun dengan kenaikan kuota 5% per tahun.

(Baca: RI-Australia Teken Perjanjian Dagang, Bea Masuk Ribuan Barang Dihapus)

Halaman: