Dampak Penundaan Kenaikan Tarif Impor Tiongkok Hanya Sementara

Agung Samosir|KATADATA
Penundaan kenaikan tarif impor produk Tiongkok oleh AS dinilai berdampak positif untuk ekspor komoditas Indonesia.
Penulis: Michael Reily
26/2/2019, 14.01 WIB

(Baca: Trump: Kesepakatan Dagang Akan Segera Ditandatangani dengan Xi Jinping)

Kesepakatan Damai

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, kesepakatan untuk mengakhiri perang tarif dengan Tiongkok mungkin segera bisa ditandatangani dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping jika kedua negara dapat menjembatani perbedaan yang tersisa.

Sebagaimana dilansir Reuters, Trump mengatakan, perundingan dagang AS-Tiongkok semakin dekat untuk mencapai kesepakatan tersebut. Trump juga memutuskan untuk menunda kenaikan tarif terhadap produk-produk impor asal Tiongkok senilai US$ 200 miliar yang semula dijadwalkan berlaku pada 1 Maret 2019.

Keputusan tersebut membuat pasar keuangan global menguat pada perdagangan Senin (25/2). Optimisme pelaku pasar membuncah melihat peluang berakhirnya perang dagang antara AS-Tiongkok semakin dekat. Ini kabar baik bagi perekonomian global yang selama ini terombang-ambing dalam ketidakpastian akibat aksi kedua raksasa ekonomi tersebut.

AS menuntut Tiongkok agar mengubah cara mereka dalam berbisnis dengan negeri Paman Sam itu, memberikan akses yang lebih luas kepada perusahaan-perusahaan AS, menegakkan perlindungan kekayaan intelektual, dan menyetop pemberian subsidi kepada industri.

"Kami akan mengadakan pertemuan lagi untuk penandatanganan (kesepakatan dagang). Jadi, semoga kita bisa menyelesaikannya. Kita sudah sangat, sangat dekat," kata Trump, Senin (25/2). Pertemuan tersebut akan dilaksanakan di properti pribadi Trump di Mar-a-Lago, Florida, AS.

(Baca: Kicauan Trump Buat Rupiah dan Mata Uang Asia Bertenaga di Awal Pekan)

Halaman:
Reporter: Michael Reily