Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah mampu mempekerjakan 5.000 orang sampai dengan pengujung tahun ini. Per Desember tahun lalu terserap sekitar 2.000 tenaga kerja.
"Di kawasan ini sudah berkomitmen 50 industri dan rencana penyerapan langsung tenaga kerja 5.000 orang," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai peresmian Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu, di Jawa Tengah, Kamis (10/1).
Airlangga menyatakan, Kawasan Industri Kendal (KIK) dibangun pada 2016 di atas lahan seluas 2.700 hektar (ha). Area ini sekarang memiliki Politeknik Industri Furnitur guna mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Jawa Tengah. (Baca juga: Sejak 2016, Investasi Sektor Industri Terus Menyusut)
Provinsi tersebut salah satu basis industri furnitur yang menyumbang 57 persen dari total ekspor furnitur nasional. Airlangga memperkirakan, kebutuhan tenaga kerja di bidang furnitur Jawa Tengah meningkat 101.346 orang dalam dua tahun ke depan.
Saat ini terdapat 50 perusahaan yang berkomitmen membangun pabrik di KIK. Sejumlah 48 di antaranya sudah bergabung per Desember 2018, sedangkan dua lainnya pada bulan ini. Nilai investasi di kawasan industri ini diperkirakan mencapai Rp5 triliun.
Komitmen investasi tersebut membuat Kemenperin optimistis, KIK mampu menyerap lebih banyak pekerja pada 2019. Kawasan industri ini adalah area terpadu yang dilengkapi zona industri pelabuhan, pusat bisnis fesyen, dan permukiman.
Pembangunan KIK dilakukan dengan membentuk usaha gabungan (joint venture) di antara PT Jababeka Tbk. dan Sembcorp Development Ltd. (Baca juga: Ekspansi di Indonesia, Wuling Dikabarkan Tambah Investasi Rp 9 Triliun)