Perluas Kemitraan, RI-Selandia Baru Bidik Perdagangan Rp 40 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
4/10/2018, 20.17 WIB

Indonesia dan Selandia Baru berkomitmen  meningkatkan nilai perdagangan hingga dua kali lipat  dalam empat tahun ke depan. Kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama, salah satunya di bidang industri otomotif dan produk hewan peternakan. 

Pada 2017, nilai perdagangan kedua negara mencapai  1,76 miliar dolar New Zeland atau setara Rp 17,6 triliun. Perdagangan keduanya ditargetkan bisa mencapai  4 miliar dolar New Zeland atau setara Rp 40 triliun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia berkesempatan membuka pasar otomotof dan komponen di Selandia Baru. Karenanya, pihaknya cukup yakin produsen otomotif dalam negeri mampu  mengekspor kendaran dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) hingga 250 ribu unit pada 2018.

(Baca : Misi Dagang Indonesia Semester I 2018 Capai Transaksi Rp 126 Triliun)

 "Kami yakin perdagangannya akan naik apalagi posisinya lebih dekat," kata Airlangga dalam keterangan resmi dari Jakarta, Kamis (4/10).

Sementara itu, Indonesia membuka peluang bagi Selandia Baru untuk meningkatkan investasinya industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor andalan investasi dan produk susu terbesar dunia. Selandia baru merupakan produsen dan pengekspor susu terbesar dunia dan produk tersebut merupakan salah satu komoditas andalannya. 

"Contohnya, Fonterra yang telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar Rp 735 miliar (setara 36 juta dolar New Zeland) sejak tahun 2015 lalu," kata Airlangga. 

Halaman:
Reporter: Michael Reily