BUMN Indonesia Akan Pasok Kereta dan Bangun Tol di Filipina

Arief Kamaludin|Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
29/5/2018, 10.00 WIB

Pembangunan jalan tol ini rencananya akan dikerjakan selama tiga tahun, mulai dari Januari 2019 hingga Desember 2022. Proyek ini didanai langsung oleh Pemerintah Filipina. Nilai proyek jalan tol tersebut mencapai US$ 1,25 Miliar.

Selain rencana Proyek Manila  Taguig Expressway, sebelumnya Wika juga telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina. Clarin Bridge termasuk dalam Bohol Circumferential Road yang runtuh akibat gempa bumi 7,2 skala richter di Filipina pada 2013 lalu.

Wika dan perusahaan lokal Filipina, VT  Lao Construction, dipercaya merekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta Peso Filipina. Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan selesai pada Oktober 2019. Dengan adanya jembatan ini akses menuju daerah pariwisata bisa lebih mudah dan mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.

“Keberhasilan ekspansi PT INKA dan PT Wijaya Karya di Filipina sekarang ini, merupakan salah satu bukti bahwa BUMN kita kuat, andal dan dipertimbangkan di luar negeri,” kata Rini.

Tak hanya itu, di Manila, Menteri Rini juga menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan Filipina dan Kepala Bank Sentral Filipina. Salah satu agendanya membahas rencana pengembangan bisnis ritel Bank Mandiri di negara tersebut.

(Baca: Indonesia Kantongi US$ 279 Juta dari Misi Perdagangan di Bangladesh)

Halaman: