Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan terowongan di jalan tol Padang - Bukittinggi dimulai akhir tahun ini. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Delegasi Utusan Khusus Perdana Menteei Jepang Toshihiro Nikai.
Basuki mengatakan saat ini proses pembangunan terowongan tol yang merupakan bagian tol Pekanbaru-Padang tersebut sedang memasuki masa kelayakan. Setelahnya proses akan memasuki pembuatan desain sebelum akhirnya pembangunan dimulai.
Biaya pembangunan terowongan ini akan menggunakan pinjaman dari Jepang. Namun, Basuki belum bisa menyebutkan secara pasti berapa besar nilainya. Dia hanya mengatakan pada Oktober tahun lalu Jepang berkomitmen memberi pinjaman sebesar US$ 700 juta atau setara Rp 9,5 triliun. Rinciannya terdiri dari US$ 300 juta untuk pembangunan terowongan serta US$ 400 juta untuk tol penghubung ruas Padang-Pekanbaru ini.
"Mudah-mudahan akhir 2018 akan dimulai pembangunannya," kata Basuki di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (19/1). (Baca: Selain Jepang, Tiongkok Ingin Biayai Proyek Tol Padang-Pekanbaru)
Selain proyek tol Trans Sumatera, dalam pertemuan Jokowi dengan perwakilan Jepang juga membahas lima proyek lain. Basuki menyebutkan kelimanya adalah Pelabuhan Patimban, Mass Rapid Transit (MRT) Barat-Timur, pengembangan Blok Masela, serta pengembangan industri perikanan di pulau terluar.
"Untuk Patimban juga kami diberikan amanah untuk mengerjakan akses jalan nasional ke pelabuhan," kata Basuki.
Saat membuka pertemuan ini, Jokowi mengatakan bahwa dirinya dengan PM Jepang Shinzo Abe bersepakat untuk menyelesaikan kerja sama infrastruktur yang dijalin kedua negara. Apalagi tahun ini kedua negara merayakan 60 tahun hubungan diplomatik.
"Agar cepat menyelesaikan kerja sama yang telah disepakati," kata Jokowi. (Baca: Tutup Pintu Korsel, Luhut Pastikan Jepang Garap Kereta Cepat Surabaya)
Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan selain kerja sama infrastruktur, pemerintah juga membuka kemungkinan Jepang memberi dukungan penyelenggaraan Asian Games 2018 serta pembenahan sungai Citarum.
"Mereka akan meninjau sungai Citarum dan menjajaki kerja sama apa yang bisa dilakukan," kata Retno.
(Baca: Pinjaman Jepang untuk Pelabuhan Patimban Mulai Cair Maret)