Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan tiga proyek infrastruktur tidak dibangun dengan anggaran negara. Proyek-proyek ini bisa mendapatkan pendanaan melalui skema Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PINA).
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan tiga proyek infrastruktur tersebut adalah pembangkit listrik di Aceh, Bandara Internasional Jawa Barat, serta sebagian dari ruas tol Trans Jawa. Beberapa investor pun sudah menunjukkan minat untuk menggarap proyek-proyek tersebut.
Dia menjelaskan salah satunya kepastian pembiayaan dari Huaqing Housing Holding Co. Ltd. Investor asal Tiongkok ini berencana merealisasikan modalnya di infrastruktur dalam negeri pada pertengahan bulan ini. Menurut Bambang, Huaqing saat ini berminat untuk masuk membiayai proyek tol Trans Jawa.
"Kami harap sebelum akhir tahun sudah deal," kata Bambang di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (2/10). "Nilainya saya lupa tapi sama persis dengan yang diperlukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk." (Baca: Pemerintah Tawari Swasta Aneka Pendanaan Kreatif Proyek Infrastruktur)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta seluruh pihak keluar dari zona nyaman penggunaan uang negara dalam membiayai proyek infrastruktur. Dia ingin proyek infrastruktur bisa dibangun dengan memberdayakan sumber dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Jokowi memberikan contoh beberapa negara seperti Malaysia dan Kanada telah berhasil membangun infrastruktur dengan dana non-APBN, seperti dana kelolaan jangka panjang. Dana kelolaan tersebut bisa berupa dana pensiun yang memiliki tingkat pengembalian lama.
"Sekali lagi, keluar dari zona nyaman, harus radikal keluar dari pakem (pembiayaan)," kata Jokowi. Sedangkan proyek yang masuk dalam PINA tahap I adalah sembilan ruas jalan tol yang dikerjakan oleh PT Waskita Toll Road.
(Baca: Kementerian PUPR Bentuk Ditjen Baru Pencari Dana Infrastruktur Non-APBN)