Buwas Ungkap Ada Permainan di Balik Harga Gula dan Bawang Putih Mahal

ANTARA FOTO/Rahmad/aww.
Karyawan Bulog melayani pembeli gula pasir sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) saat Operasi Pasar Gula Pasir Bulog di Lhokseumawe, Kamis (28/5/2020). Dirut Bulog mengungkap adanya permainan oknum mafia pada impor gula dan bawang putih.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
26/6/2020, 08.48 WIB

"Ini seperti membiarkan konsumen dibebani harga mahal dari pungutan-pungutan," kata Buwas.

Permainan Komoditas Singkong

Selain bawang putih dan gula, ia juga mengeluhkan adanya permainan pada komoditas singkong. Singkong yang dihasilkan petani dalam negeri memiliki potensi untuk diekspor lantaran permintaan di negara lain cukup tinggi.

Hal tersebut sempat mendorong petani untuk mengembangkan lahan singkong yang sempat tertidur. Bahkan, ada investor yang berminat untuk mendukung pengembangan lahan singkong tersebut.

(Baca: Harga Gula Petani Diramal Tertekan Imbas Panen dan Masuknya Gula Impor)

Namun, para petani singkong dipersulit ketika imgim menjual produk. Alhasil, minat petani singkong untuk mengembangkan produknya menurun. Bahkan, lahan singkong yang sempat berkembang tersebut kembali tertidur atau menganggur.

"Petani dipersulit untuk menjual. Bahkan mereka punya pasar ekspor pun dihambat supaya tidak ekspor. Ini fakta supaya singkong impor tetap masuk," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika