Sebelas Ruas Jalan Tol Baru Ditargetkan Tuntas hingga Akhir 2021

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Foto udara sejumlah kendaran melintasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1 interchange Telaga Asih di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (31/7/2021).
2/11/2021, 08.43 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama mitra kerja dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mentargetkan pembangunan konstruksi 11 ruas jalan tol sepanjang 189,36 kilometer dapat tuntas pada akhir 2021. 

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja sekaligus juru bicara Kementerian PUPR mengatakan, dari Januari hingga Agustus 2021 ada 13 ruas tol baru yang selesai konstruksi fisiknya sepanjang 96,16 kilometer. Dari jumlah itu, 10 ruas telah beroperasi.

“Sehingga total sebanyak 24 ruas dengan total panjang 312,02 kilometer di tahun 2021 ditargetkan bisa selesai," kata Endra, dalam siaran pers. Mengenai jadwal peresmian, Endra menyatakan akan melaporkan terlebih dahulu ke pihak Sekretariat Presiden (Setpres) untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu peresmian.

Berdasarkan data, 10 ruas tol yang telah beroperasi yakni Banda Aceh-Sigli seksi 3 (16 km), Medan-Binjai seksi 1A (3,5 km), Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1A (2,1 km), Serpong-Cinere seksi 1 (6,5 km), Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (14,19 km).

Kemudian, Serpong – Cinere seksi 1 (6,5 km), Depok-Antasari on/off ramp Rawajati (1,75 km), Solo-Ngawi simpang susun Sragen Timur (1,04 km), Pemalang-Batang simpang susun Pekalongan dan exit Pekalongan (3,84 km), Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang (9,3 km), dan Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan 5 (32,39 km).

 Sisanya, sebanyak tiga ruas telah rampung konstruksi fisiknya, serta sudah uji laik fungsi dan siap diresmikan untuk beroperasi.

Tiga ruas tersebut adalah ruas Tol Cibitung-Cilincing seksi 1 (2,65 km), on/off ramp Km 42+500 Tol Jagorawi (2,9 km), dan ditambah ruas Tol Serang-Panimbang seksi 1 (26,5 km).

Selanjutnya, sebanyak 11 ruas tol yang ditargetkan tuntas hingga akhir 2021 terdiri dari ruas Trans Sumatera yakni Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1 Tebing Tinggi-Inderapura dan junction Tebing Tinggi (20,4 km), serta  Sigli-Banda Aceh seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,3 km).

Kemudian, Padang-Pekanbaru ruas Pekanbaru-Bangkinang (40 km),  Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu ruas Bengkulu-Taba Penanjung (17,6 km), dan Binjai-Langsa ruas Binjai-Stabat (12,3 km).

Adapun, ruas Tol selanjutnya yang akan tuntas hingga akhir tahun 2021 adalah Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu seksi 1,2,3, dan 6 (38,62 km), Cibitung-Cilincing seksi 2 dan 3 (24,45 km), dan Serpong-Cinere seksi 2 (3,64 km).

 Juga, BIJB Kertajati (3,38 km), Semarang-Batang simpang susun Kawasan Industri Batang (3,10 km), dan Manado-Bitung seksi 2B Danowudu-Bitung (13,5 km).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Pada akhir September lalu,  Basuki secara khusus mengunjungi pembangunan proyek jalan tol Cisumdawu.

Menurutnya, penyelesaian pembangunan tol Cisumdawu sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana Jawa Barat.

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.



Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi