Pedagang Pasar Keluhkan Harga Minyak Goreng Curah Belum Capai HET

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.
Warga mengantre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter saat Operasi Pasar Bulog di kantor Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (2/3/2022).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
2/3/2022, 18.43 WIB

Kementerian Perdagangan menerapkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk menahan lonjakan harga minyak goreng sejak satu bulan lalu. Dari hasil pantauan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), harga minyak goreng curah belum turun ke level HET Rp 11.500 per liter.

Ikappi mendata harga migor curah di Aceh dan Maluku masih bertengger sekitar Rp 20.000 per liter, sedangkan di Jabodetabek Raya sekitar Rp 18.000 per liter.

Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan pemerintah harus mengintervensi harga minyak goreng curah dalam waktu dekat. Alasannya, mulai April 2022 akan memasuki Ramadan dan biasanya harga bahan pangan termasuk minyak goreng bakal naik.

Dia menyebutkan beberapa deret harga pangan sudah naik seperti ayam broiler dan cabe rawit merah. "Migor curah sudah hampir tiga bulan tidak ada penyelesaian," kata Reynaldi kepada Katadata, Rabu (2/3).

Reynaldi mengatakan untuk menurunkan harga minyak goreng curah, Ikappi menjajaki kerja sama dengan BUMN holding pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk mengirimkan langsung migor curah ke pasar. Namun, proses kerja sama belum berjalan karena terhambat kesepakatan pembayaran.

RNI mengajukan pembayaran langsung dilakukan saat pedagang pasar menerima migor curah. Sedangkan, pedagang pasar meminta pembayaran pertama setelah RNI mengirimkan migor curah kloter kedua, atau lebih dikenal dengan sistem 2-1.

Ikappi meminta RNI agar dapat melonggarkan waktu pembayaran. Pada saat yang bersamaan, Ikappi berdiskusi dengan para pedagang pasar untuk dapat berkompromi dengan sistem pembayaran yang diajukan RNI.

"Kami meminta ada kelonggaran (pembayaran) supaya pedagang (pasar) ini bisa memutar lagi uangnya," kata Reynaldi.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatterjadi penurunan beberapa harga  pangan termasuk minyak goreng, telur ayam ras serta daging ayam ras pada Februari 2022. Penurunan harga ini membuat terjadi deflasi 0,02% pada Februari 2022.

Deflasi terjadi karena  sejumlah harga komoditas pangan kebutuhan pokok turun sepanjang bulan lalu yang mendorong penurunan pada indeks harga konsumen (IHK). Ini merupakan deflasi pertama sejak September 2021.

"Penyumbang deflasi utama terkait harga-harga komoditas seperti minyak goreng, telur ayam ras serta daging ayam ras." kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam konferensi pers secara daring, Selasa (1/3).

Reporter: Andi M. Arief