Petani Sawit Optimistis Harga TBS Sentuh Rp2.400 Bulan Ini

KatadataANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Seorang buruh tani memanen sawit di perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Dewan Minyak Sawit Indonesia mengatakan, produksi minyak sawit mentah diproyeksikan meningkat 3,07 persen atau mencapai 54,7 juta ton pada 2022 dibandingkan tahun ini sebesar 53,07 ton.
16/8/2022, 10.42 WIB

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau Apkasindo menyatakan harga tandan buah segar atau TBS sawit dapat mencapai Rp 2.400 per kilogram pada akhir Agustus 2022. Pertumbuhan harga TBS sawit terutama didorong oleh Peraturan Menteri Perdagangan 1117-2022 tentang rasio aturan kewajiban pasar domestik.

Pada Permendag 1117-2022, rasio kewajiban pasar domestik atau DMO minyak sawit mentah (CPO) naik menjadi 1:9 dari posisi sebelumnya 1:7. Artinya, eksportir akan mendapatkan hak ekspor CPO sebanyak 9.000 ton jika tercatat telah menyalurkan minyak goreng DMO sejumlah 1.000 ton.

"Dengan rasio DMO 1:9, volume ekspor CPO dan turunannya akan semakin besar atau mencapai 4 juta ton per bulan. Angka ini sudah di atas rata-rata volume ekspor bulanan CPO dan turunannya tahun lalu," kata Ketua Umum Apkasindo, Gulat Manurung, kepada Katadata.co.id, Selasa (16/8).

Gulat mengatakan, peningkatan rasio DMO CPO didorong oleh peniadaan pungutan ekspor (PE) CPO hingga 31 Agustus 2022 dan habisnya masa berlaku aturan Flush-Out. Dengan kata lain, biaya ekspor yang harus dikeluarkan eksportir turun menjadi maksimal US$ 288 per ton.

Dia mengaku awalnya meragukan kepemimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau biasa dipanggil Zulhas ketika menjabat. Namun demikian, Gulat kini optimistis Menteri Perdagangan saat ini dapat menaikkan harga TBS sawit pada akhir bulan ini.

"Strategi dobrak Zulhas sangat ampuh mendobrak harga TBS, tinggal pemerataannya saja di 1.118 pabrik kelapa sawit dari Aceh sampai Papua," kata Gulat.

Di samping itu, Gulat menilai peningkatan rasio DMO dan pengurangan biaya ekspor dapat membagi beban industri CPO yang selama ini hanya diemban perkebunan sawit.

Berdasarkan data Apkasindo, harga CPO di Pelabuhan Belawan menyentuh titik terendahnya tahun ini pada 6 Juli 2022 atau senilai Rp 6.599 per Kg. Harga CPO mulai merangkak naik sejak pemerintah meniadakan pungutan ekspor pada 15 Juli 2022.

Harga CPO di dalam negeri baru kembali menembus titik Rp 10.000 per Kg pada 29 Juli 2022 atau senilai Rp 10.025 per Kg. Harga CPO terus tumbuh hingga 9 Agustus 2022 senilai Rp 11.000 per Kg.

Pada saat yang sama, harga CPO global di Rotterdam konsisten mengalami tren pelemahan sejak 20 Juli 2022. Harga CPO Rotterdam menyentuh titik terendahnya secara tahun berjalan pada 4 Agustus 2022 senilai Rp 14.888 per Kg.

Namun demikian, rata-rata harga TBS sawit dari kebun petani swadaya masih senilai Rp 1.448 per Kg pada 31 Juli 2021, sedangkan dari kebun petani mitra seharga Rp 1.775 per Kg. Petani sawit swadaya masih membukukan kerugian Rp 802 per Kg pada 30 Juli 2022, sedangkan petani bermitra rugi Rp 475 per Kg. Dengan kata lain, petani sawit masih belum dapat membeli pupuk selama April-Juli 2022.

Gulat mengatakan,  referensi harga yang dibuat oleh Kemendag lebih menggambarkan kondisi pasar sawit dunia. Perhitungan harga referensi CPO Kemendag merupakan hasil dari gabungan harga CPO di Rotterdam, Malaysia, dan KPBN.

Oleh karena itu, ia mengusulkan revisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 1-2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun. Revisi yang diajukan adalah pengubahan acuan harga referensi dari hasil lelang TBS oleh KPBN menjadi harga referensi CPO oleh Kemendag.

Gulat menilai revisi ini penting lantaran 70% dari total pabrik kelapa sawit (PKS) menyerap TBS dari petani. Sementara itu, 30% PKS telah terintegrasi dari kebun kelapa sawit hingga proses produksi.

Reporter: Andi M. Arief