Kementerian Perdagangan memastikan impor kedelai sebanyak 350 ribu ton tiba akhir bulan ini. Impor kedelai tersebut berasal dari Amerika Serikat.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan sudah menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Proses impor tersebut diperkirakan membutuhkan waktu 45 hari.
"Tapi belom sampai barangnya. Impornya dari Amerika sana perlu waktu 45 hari. Mungkin akhir Desember sampai," ujarnya sata ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Rabu (7/12).
Amerika Serikat merupakan pemasok utama impor kedelai Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, impor kedelai dari AS mencapai 1,37 juta ton senilai US$955,3 juta sepanjang periode Januari-Agustus 2022.
Volume impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut porsinya mencapai 81,72% dari total impor gandum nasional seberat 1,68 juta ton sepanjang Januari-Agustus tahun ini.
Subsidi kedelai
Dia mengatakan, impor kedelai tersebut akan dijual Bulog ke perajin tahu dan tempe. Pemerintah melalui Bulog akan memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per kg, sehingga perajin bisa membeli kedelai dengan harga lebih terjangkau.
"Misalnya Bulog belinya Rp 11.000 per kg, nanti dijualnya Rp 10.000 per kg," ujarnya.
Dia mengatakan, impor kedelai tersebut diharapkan bisa menekan harga kedelai di dalam negeri yang melambung tinggi. Saat ini, harga kedelai telah mencapai Rp 15.000 per kg.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo Adi mengatakan stok kedelai masih aman. "Karena harga yang dibentuk hari ini harga 2-3 bulan lalu. Harusnya November-Desember 2022 harga sudah turun,” ujar Arief.
Arief menuturkan, Badan Pangan telah menyiapkan stok sebanyak 200.000 ton kedelai. Kedelai tersebut masuk dalam program subsidi pemerintah hingga 31 Desember 2022.