Industri Makin Ekspansif pada Desember 2022, PMI Manufaktur RI Naik

ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
2/1/2023, 09.24 WIB

Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur Indonesia pada Desember 2022 menjadi 50,9 atau naik dari bulan sebelumnya 50,3. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Analisis S&P Global menunjukkan industri semakin ekspansif pada akhir 2022. Ekspansi tersebut didorong oleh naiknya permintaan pembelian dan juga lapangan kerja. Kepercayaan bisnis tetap meningkat meskipun ada kendala pasokan dan tekanan akibat peningkatan harga.

Direktur Asosiasi Ekonomi di S&P Global, Jingyi Pan, mengatakan bahwa data PMI bulan Desember menunjukkan kondisi yang membaik dalam sektor manufaktur Indonesia pada akhir 2022. Hal itu Bersamaan dengan ekspansi yang lebih cepat dalam produksi dan penjualan.

"Inflasi harga output turun ke level terendah sejak Mei 2021, sehingga tekanan harga ke konsumen telah surut dibandingkan 1,5 tahun terakhir," ujarnya dikutip dari situs S&P Global, Senin (2/1).

 S&P global memproyeksikan PDB Indonesia mencapai 4,4% pada 2023. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 2022 yang diprediksi mencapai 5,2%.

Sementara itu, permintaan pasar lebih banyak dipengaruhi oleh domestik. Sedangkan permintaan ekspor diperkirakan menurun akibat memburuknya ekonomi global.

Ekspansi manufaktur di awal 2023 diperkirakan masih akan terkendala pasokan bahan baku. Hal itu dipengaruhi oleh cuaca buruk yang menyebabkan pengiriman logistik terganggu.