Grup konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,72 triliun pada kuartal I 2023. Total Rp 3,03 triliun atau 35% dari laba bersih tersebut didapat dari divisi otomotif Astra.

Laba bersih divisi otomotif ini meningkat 36% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Saat itu, divisi otomotif Astra mencatat laba bersih sebesar Rp 2,23 triliun.

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, penjualan mobil berhasil meningkat sebesar 6% dan penjualan sepeda motor melonjak 51%.

Dia juga menilai, meskipun kinerja grup pada sisa 2023 berpotensi dipengaruhi situasi ekonomi global dan pelemahan komoditas, namun grup optimistis, namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia," kata Djony dalam keterangan resmi, Rabu (19/4).

Secara nasional, Gaikindo mencatat penjualan mobil meningkat 7% menjadi 282 ribu unit pada kuartal I 2023. Meski Astra berhasil meningkatkan penjualan unit mobil sebanyak 6% atau 15- ribu unit, namun pangsa pasar Astra turun satu persen, menjadi 53%

Sementara, penjualan sepeda motor nasional meningkat 44% menjadi 1.824.000 unit pada kuartal I 2023 menurut Kementerian Perindustrian. Penjualan yang meningkat 51% turut meningkatkan pangsa pasar sepeda motor Astra dari 75% menjadi 79%.

Astra meluncurkan tiga model mobil baru dan tujuh model mobil revamped pada kuartal I 2023. Sementara, ada satu model motor baru dan tiga model motor revamped yang diluncurkan pada periode yang sama.

Bisnis suku cadang Astra juga mengalami peningkatan laba bersih sebesar 92%. Peningkatan laba bersih senilai Rp 433 miliar terutama didukung oleh kenaikan pendapatan segmen pabrikan.

Penjualan otomotif yang meningkat turut meningkatkan pendapatan jasa keuangan Astra di bidang pembiayaan mobil dan sepeda motor. Peningkatan ini berkat jumlah pembiayaan yang lebih besar dibandingkan dengan provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.

Laba bersih yang didapat dari pembiayaan mobil meningkat 45% menjadi Rp 557 miliar. Sementara, laba bersih pembiayaan sepeda motor meningkat 26% menjadi Rp 948 miliar.

Reporter: Reza Pahlevi