Banyak Pabrikan Rem Produksi, Impor Barang Modal dan Bahan Baku Turun

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Pekerja menyelesaikan produksi tas di pabrik milik PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/62023). PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) yang mampu memproduksi tas 6.000 per hari dari merk Eiger, Bodypack, dan Export tersebut mampu menyerap 1.800 lapangan pekerjaan dari masyarakat sekitar serta menargetkan mampu memproduksi 3 juta tas pertahun yang di distribusikan ke setiap kota yang ada di Indonesia.
18/9/2023, 14.34 WIB

Menurut dia, kondisi tersebut diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun. Berdasarkan perkiraan WTO dan IMF, perdagangan dunia baru mulai membaik tahun depan.

Dia mengatakan, penurunan utilitas produksi tersebut membuat sebagian perusahaan berpotensi melakukan efisiensi tenaga kerja. Menurut dia, kebijakan PHK tersebut sudah dilakukan awal tahun.

"Biasanya dimulai dengan tidak memperpanjang pekerja kontrak, tapi saat ini intensitasnya bisa lebih tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Centre of Macroeconomics and Finance Indef, Rizal Taufikurrahman mengatakan industri mengerem produksinya dipicu oleh daya beli yang kurang agresif. Di sisi lain, harga bahan baku impor semakin tinggi karena gejolak serta keuangan serta depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

"Pada akhirnya hal itu akan mempengaruhi biaya produksi," kata Rizal.

Dia mengatakan, kinerja industri tersebut akan kembali kompetitif secara bertahap jika daya beli masyarakat membaik. Hal itu dipicu pendapatan masyarakat global yang semakin membaik.

Halaman: