Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (30/1) waktu setempat akhirnya menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi gawat darurat global. Langkah ini ditetapkan karena jumlah korban yang terus bertambah. Hingga Jumat (31/1), korban yang tewas akibat virus corona mencapai 213 orang di Tiongkok.
Khusus di provinsi Hubei, lokasi yang diduga sebagai pusat epidemi, jumlah korban virus corona telah bertambah menjadi 204 orang dan 9.692 orang terinfeksi, menurut otoritas kesehatanTiongkok seperti yang dikutip dari Reuters.
(Baca: Wabah Virus Corona, Jokowi Putuskan Evakuasi WNI di Hubei Tiongkok)
Virus yang terdeteksi pada akhir Desember 2019 tersebut hingga kini telah menyebar ke sejumlah negara. WHO mencatat, ada sekitar 100 kasus yang dilaporkan di 18 negara.
Penyebaran virus corona terbaru dilaporkan terjadi di Italia. Ini merupakan kasus pertama di negara tersebut dan diduga berasal dari dua wisatawan Tiongkok. Meski demikian, untuk kasus kematian pasien akibat virus hingga saat ini belum diperoleh laporan terjadi di luar Tiongkok.
Virus corona pertama kali muncul di sebuah pasar ikan yang juga menjual satwa ilegal di kota Wuhan. Wuhan dan beberapa kota di Tiongkok kini terisolir, guna mencegah penyebaran virus agar tak meluas.
(Baca: Wabah Virus Corona, Tak Ada Larangan Kunjungan Turis Tiongkok)
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji respons Tiongkok dalam menangani penyebaran wabah. Namun, WHO khawatir virus ini menyebar ke negara-negara yang tidak memiliki sumber daya dan kemampuan menanganinya.
“Alasan utama bukan karena apa yang terjadi di Tiongkok, tetapi karena apa yang terjadi di negara lain. Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah, ”katanya di Jenewa, Swiss.
(Baca: Wabah Virus Corona Meluas, WHO Pertimbangkan Tetapkan Darurat Global)
Status gawat darurat tersebut akan menjadi pedoman informasi bagi negara-negara lain untuk mewaspadai penyebaran virus dan memperketat pengawasan.
Para ahli menyatakan prihatin penularan virus dengan cepat menjangkit antar manusia di luar Tiongkok, memungkinkan penyebaran virus lebih lanjut.
Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun, mengatakan Beijing sedang mengkaji keputusan WHO tersebut. “Kami masih berada pada tahap kritis untuk memerangi virus corona. Solidaritas internasional sangat penting sehingga semua negara harus bertanggung jawab, "kata Zhang.