Australia dan Malaysia Mulai Pulangkan Warga Negaranya dari India

ANTARA FOTO
Relawan berdiri di samping pembakaran orang yang meninggal karena penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, Minggu (252021).
Penulis: Yuliawati
7/5/2021, 17.00 WIB

Pemerintah Australia dan Malaysia mulai memulangkan atau merepatriasi warga negaranya dari India. Kepulangan ini di tengah kekhawatiran gelombang kasus Covid-19 di India yang menginfeksi 21,49 juta orang.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan warga negaranya  yang berada di India dapat mulai dipulangkan pada 15 Mei setelah penerbangan repatriasi dilanjutkan. Pekan lalu, otoritas Australia pekan lalu melarang turis dan warga negaranya sendiri yang datang dari India untuk memasuki negara itu karena lonjakan kasus Covid-19.

Australia mengancam akan menuntut dan menghukum bagi pelanggar aturan. Kebijakan ini sempat menuai kritik keras dari para anggota parlemen, ekspatriat, dan diaspora India.

"Keputusan awal untuk menerapkan perintah biosekuriti hingga 15 Mei terbukti sangat efektif dan akan berjalan sepenuhnya hingga saat itu tanpa ada perubahan," kata Morrison pada Jumat (7/5) dikutip dari Reuters.

Selain Australia, Malaysia juga mulai mengirimkan misi repatriasi untuk memulangkan rakyatnya dari India menyusul situasi gelombang lanjutan penularan pandemik Covid-19 di negara tersebut.

"Pemerintah akan melaksanakan misi repatriasi khusus bagi rakyat Malaysia, termasuk Home Based Staff (HBS) serta tanggungan mereka daripada pelbagai agensi yang berada di wilayah utara dan barat India," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Tun Hussein.  

Dia mengatakan misi repatriasi ini akan dilaksanakan menggunakan pesawat sewa khusus dari Malaysia. "Pesawat tersebut akan berlepas ke New Delhi dan Mumbai, India dalam masa terdekat begitu urusan berkaitan termasuk izin penerbangan daripada Pemerintah India diperoleh," kata Hishamuddin.  

Situasi Covid-19 di India semakin memprihatinkan dengan rekor lonjakan kasus corona sebanyak 418.188 pasien pada hari ini. Artinya sepanjang pekan ini, kasus corona di Negeri Bollywood telah meningkat sebanyak 1,57 juta orang.

Kasus Covid-19 melonjak seiring festival keagamaan dan kampanye politik menarik puluhan ribu orang dan menjadi 'super spreader' virus.
Gelombang kedua Covid-19 di India juga semakin mematikan. Angka kematian melonjak 3.915 sehingga total 234.083 orang meninggal dunia usai terkena penyakit ini.

Perdana Menteri Narendra Modi banyak dikritik lantaran tidak bertindak cepat untuk menekan gelombang kedua ini. Tak hanya itu, Modi juga diminta untuk memacu vaksinasi demi meningkatkan kekebalan warga.

Saat ini pemberian vaksin terus menurun padahal India merupakan produsen vaksin terbesar di dunia dan telah mengamankan paling tidak 157 juta dosis vaksin corona. “Setelah rata-rata empat juta per hari, saat ini vaksinasi di India turun ke 2,5 juta per hari karena terbatasnya pasokan,” kata Profesor Ekonomi dari University of British Columbia Prof. Amartya Lahiri seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (7/5).

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan