Cina Dukung Indonesia yang Tak Bahas Konflik Rusia-Ukraina di G20

(ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Tangkapan layar Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang (kiri) dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (31/3).
31/3/2022, 15.49 WIB

Duta Besar Rusia di Jakarta menyebut Presiden Vladimir Putin berencana menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan Indonesia akhir tahun ini. Pernyataan ini disampaikan di tengah seruan beberapa anggota G20 untuk mengeluarkan Rusia dari kelompok tersebut.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengusir Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," kata duta besar Lyudmila Vorobieva pada konferensi pers pada Rabu (23/3), seperti dikutip dari Reuters.

Setidaknya ada tiga negara yang secara terang-terangan menolak kehadiran Putin di Bali.

Amerika Serikat melalui penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan, Rusia tidak lagi dapat berbisnis seperti biasa di lembaga-lembaga internasional dan dalam komunitas internasional.

Pernyataan itu disampaikan Sullivan menjawab, apakah Presiden AS Joe Biden akan bergerak untuk mendorong Rusia keluar dari G20 ketika dia bertemu dengan sekutu di Brussels minggu ini.

Selain itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi di Ukraina, serta setuju dengan seruan AS yang menyatakan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Dikutip dari kantor berita ABC, Morrison pada Kamis (24/3) pekan lalu, menyebut pertemuan dengan Putin di Bali akan menjadi "Sebuah langkah yang terlalu jauh."

Negara ketiga yang menolak kehadiran Putin adalah Polandia. Pada Selasa (22/3) pekan lalu, seperti dikutip Reuters, Polandia telah menyarankan kepada pejabat perdagangan AS untuk menggantikan posisi Rusia dalam kelompok G20.

Halaman:
Reporter: Antara

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.