Antisipasi Krisis Energi, Jepang Kembali Nyalakan Pembangkit Nuklir

ANTARA FOTO/REUTERS/Pascal Rossignol/WSJ/sad.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir.
Penulis: Happy Fajrian
25/8/2022, 13.43 WIB

Jepang akan menyalakan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang sebelumnya dimatikan setelah bencana Fukushima pada 2011, dan berencana mengembangkan teknologi reaktor nuklir generasi terbaru.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida disebut tengah menyiapkan perubahan besar pada kebijakan energi nuklir, satu dekade setelah bencana Fukushima. Bagian dari kebijakan ini termasuk memperpanjang usia reaktor yang ada.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis energi setelah perang Rusia-Ukraina menyebabkan perubuahan pada lanskap energi global yang signifikan, serta mendorong kenaikan harga komoditas energi.

Jepang telah menonaktifkan sebagian besar pembangkit nuklirnya selama 10 tahun terakhir sejak krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi yang dipicu oleh gempa bumi besar dan tsunami pada tahun 2011.

Jepang yang rawan gempa juga mengatakan tidak akan membangun reaktor baru, sehingga perubahan dalam kebijakan itu akan menjadi perubahan haluan yang mencolok.

Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menginstruksikan para pejabat untuk membuat langkah-langkah konkret pada akhir tahun, termasuk meningkatkan pemahaman publik tentang energi berkelanjutan dan tenaga nuklir.

Pejabat pemerintah Jepang akan menuntaskan rencana transformasi hijau yang bertujuan memperlengkapi kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia itu untuk memenuhi tujuan lingkungan.

Energi nuklir, yang sangat ditentang oleh publik setelah krisis Fukushima, kini dilihat oleh sebagian kalangan di pemerintahan sebagai komponen untuk transformasi hijau tersebut.

Halaman: