Pertamina Fokus Kembangkan Tiga Blok Terminasi Tahun Ini

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi blok migas Pertamina.
3/1/2020, 15.29 WIB

Pertamina menyatakan, bakal berfokus pada program Optimasi Pengembangan Lapangan-lapangan (OPLL) di tiga blok minyak dan gas bumi (migas) terminasi pada tahun ini. Ketiganya yakni Mahakam, Sanga-Sanga, serta rencananya di East Kalimantan dan Attaka.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menjelaskan, program itu bertujuan mengembangkan blok migas yang sudah tua. Tahun ini, Pertamina akan memulai pengeboran 755 sumur pengembangan di Blok Sanga-Sanga.

"Nah itu bagaimana caranya supaya aset seperti Sanga-Sanga bisa dikembangkan meski usianya sudah cukup lanjut," kata Dharmawan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (03/01).

Menurut Dharmawan, Pertamina butuh insentif dari pemerintah untuk dapat melaksanakan program tersebut. Tujuannya, perusahaan pelat merah ini tetap mendapatkan nilai keekonomian dari proses pengembangan awal hingga masa produksi.

(Baca: SKK Migas Tinjau Ulang Pengelolaan Blok Terminasi oleh Pertamina )

"Secara garis besar bagaimana pemerintah juga memberikan keringanan-keringanan dari sisi misalnya split, perizinan yang dipermudah dan masalah sewa aset," ujarnya.

Dharmawan menyampaikan, pemilihan ketiga blok itu karena dinilai masih mempunyai potensi yang bagus untuk dikembangkan. Dengan program itu, ia optimistis dapat menciptakan siklus lapangan migas yang cukup panjang usianya.

Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) pun bakal mengajukan OPLL untuk Blok East Kalimantan dan Attaka dalam waktu dekat. “Namanya OPLL juga. Jadi OPLL 1 Mahakam, OPLL 2 Sanga-Sanga, kemudian PHKT belum di-submit, sedang evaluasi," kata Dharmawan.

(Baca: SKK Migas: Produksi Blok Terminasi Menurun, Terutama di Blok Mahakam )

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina selaku pengelola Blok Sanga-Sanga sudah mengajukan proposal rencana pengembangan untuk pengeboran 755 sumur.

Namun, SKK Migas masih mengkaji proposal itu lantaran Pertamina meminta insentif dari pemerintah. “Blok Sanga-Sanga punya potensi besar, tentu perlu kalkulasi mengenai keekonomiannya,” kata Dwi, beberapa waktu lalu (31/12).

Secara umum, ia mengatakan bahwa Menteri ESDM Arifin Tasrif mendukung rencana pengembangan itu. “Agar lebih fleksibel dalam melihat tingkat keekonomian ini. Perubahan-perubahan insentif akan dimungkinkan,” katanya.

Karena itu, Dwi masih melihat jenis insentif yang perlu diberikan agar pengembangan lanjutan Blok Sanga-Sanga cukup ekonomis. Selanjutnya, SKK Migas akan mengajukan usulan insentif tersebut kepada Menteri ESDM.

(Baca: Pertamina Bisa Bermitra dengan Kontraktor Baru di Blok Terminasi)

Reporter: Verda Nano Setiawan