Puan Maharani resmi dilantik sebagai Ketua DPR periode 2019-2024 dalam Sidang Paripurna, Selasa, 1 Oktober 2019. Dalam pidato pertamanya, Puan menyatakan bahwa DPR terbuka terhadap masukan dan kritikan dari masyarakat.
DPR, kata dia, merupakan lembaga yang merepresentasikan rakyat. Ini artinya, DPR merupakan rumah rakyat. "Kami tidak anti-kritik," kata dia dalam pidato perdananya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/10).
(Baca: Disalami Megawati, Puan Maharani Resmi Jadi Ketua DPR 2019-2024)
Namun, politikus PDI Perjuangan tersebut meminta masyarakat untuk tidak mudah terjebak dalam anggapan tertentu tanpa mengetahui kebenarannya. Ia berharap masyarakat bersikap objektif dalam menilai kinerja DPR.
Ia pun meminta dukungan dari masyarakat, termasuk pengamat dan media massa. Ke depan, ia berharap DPR dapat menjaga keutuhan Indonesia. Selain itu, fungsi DPR juga diharapkan dapat berjalan dinamis, namun tidak terpecah belah ataupun tidak produktif.
(Baca: Incar Komisi III, Yasonna Ingin Selesaikan Revisi UU yang Tertunda?)
Ia meminta para Anggota DPR terpilih untuk menjalankan fungsi dengan berpegang pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Sehingga kepentingan nasional diutamakan," ujar dia.
Adapun Puan akan memimpin DPR bersama empat wakil yaitu Azis Syamsuddin dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra, Rachmat Gobel dari Fraksi Partai Demokrat, dan Muhaimin Iskandar dari Fraksi PKB.
(Baca: Anggota DPR Termuda Hillary Brigitta Prioritaskan Revisi KUHP)
Dalam Sidang Paripurna tersebut, turut hadir Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Megawati didampingi oleh politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.