Harga Minyak Jatuh Pasca AS Berlakukan Tarif Dagang ke Tiongkok

Chevron
Ilustrasi, kegiatan produksi minyak. Harga minyak pada Senin (2/9) turun setelah AS memberlakukan tarif baru terhadap barang impor dari Tiongkok.
2/9/2019, 09.25 WIB

"Pemberlakuan tarif perdagangan tidak bisa dihindari untuk pasar minyak, jadi sementara ketidakpastian perdagangan tetap ada, akan sulit bagi minyak untuk mengabaikan kekhawatiran tentang ancaman terhadap permintaan global," kata ahli strategi pasar APAC di AxiTrader Stephen Innes dilansir dari Reuters pada Senin (2/9).

(Baca: Dampak Perang Dagang, Google Pindahkan Pabrik Ponsel dari Tiongkok )

Di sisi lain, produksi minyak OPEC pada Agustus juga naik karena pasokan yang lebih tinggi dari Irak dan Nigeria. Dampak kenaikan produksi minyak tersebut melebihi pembatasan produksi oleh negara eksportir minyak utama seperti Arab Saudi dan kerugian yang disebabkan oleh sanksi AS terhadap Iran.

Di samping itu, ekspor Korea Selatan juga turut anjlok pada Agustus selama sembilan bulan berturut-turut. Hal ini karena permintaan yang lamban dari pembeli terbesarnya, Tiongkok, dan harga chip komputer yang tertekan secara global.

Data ekonomi yang suram mengaburkan prospek ekonomi negara terbesar keempat di Asia tersebut. Ditambah perselisihan perdagangan dengan Jepang yang muncul sebagai risiko baru di atas perang perdagangan AS-Tiongkok yang berkepanjangan.

(Baca: Pasar Pantau Diskusi AS-Tiongkok, Harga Emas Antam Naik Rp 5 Ribu/Gram)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan