Pertamina Peroleh Dana Rp 26,3 T untuk Proyek Jambaran Tiung Biru

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi, logo PT Pertamina (Persero). Pertamina mendapatkan pendanaan sekitar Rp 26,3 triliun dari 12 bank untuk pendanaan proyek Jambaran Tiung Biru (JTB).
3/8/2019, 10.30 WIB

Rencananya, Pertamina EP Cepu akan melakukan pengeboran lima sumur tahun ini. Jumlah sumur tersebut bertambah dari rencana awal sebanyak tiga sumur. Pengeboran sumur akan dilakukan menggunakan metode batch driling dan ditargetkan seelsai pada kuartal 1 2021.

Proyek JTB dikelola oleh Pertamina EP Cepu dengan hak partisipasi sebesar 92% dan sisanya sebesar 8% dipegang oleh Pertamina EP (PEP). Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastuktur Prioritas (KPPIP). Proyek JTB diperkirakan menelan belanja modal (capex) US$ 1,547 miliar.

Proyek ini diproyeksi mulai berproduksi pada 2021 dengan rata-rata produksi gas mencapai 315 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Namun gas yang bisa dijual sebesar 192 mmscfd. Alokasi gas sebesar 100 mmscfd dijual ke PLN untuk kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sisanya akan digunakan untuk memasok kebutuhan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pemerintah menetapkan harga gas di kepala sumur sebesar US$6,7 per juta british thermal unit (mmbtu) dan tetap (flat) selama 30 tahun. Dengan biaya toll fee sebesar US$0,9 MMBTU, harga di pembangkit listrik PLN menjadi sebesar US$7,6 per mmbtu.

(Baca: Penjualan Gas Jambaran Tiung Biru Berpotensi Meningkat 11%)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan